MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Islam memandang kedudukan perempuan terutama kaum ibu dengan penghargaan yang sangat tinggi, sehingga Allah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada ibunya dengan perlakuan yang paling baik.
Dalam Al Isra ayat 23 misalnya, Allah melarang seorang anak menyanggah perintah ibu meski sekadar mengucapkan kata ‘ah’ saja. Di sisi lain, Rasulullah menekankan untuk menghormati ibu dengan penghormatan yang lebih besar dibandingkan kepada seorang ayah.
“Betapa derajat seorang perempuan, seorang yang mengandung, melahirkan kemudian menyusui diangkat oleh Allah dan Rasulnya lebih tinggi, maka kelelahan yang dialami seorang ibu yang dia mengandung, melahirkan, menyusui dengan keikhlasannya, maka Insyaallah itulah surga yang dijanjikan oleh Allah,” terang Ananto Isworo.
Dalam Pengajian Virtual di kanal Youtube Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Senin (1/2) Ananto menjelaskan penghargaan itu muncul karena penderitaan berat dan kesabaran tinggi seorang perempuan untuk menjaga janin hingga lahir ke dunia.
Setelah janin lahir, maka seorang ibu harus bersabar menyusui selama dua tahun sebagaimana yang diterangkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 233. Tanggungjawab itu ditambah dengan mengerjakan pekerjaan domestik yang tidak sedikit.
Menurut Ananto, kelelahan besar seorang perempuan terutama ibu itu mustahil mampu ditanggung oleh laki-laki sehingga Ananto berpesan agar pendidikan mengenai kedudukan perempuan ini dipahamkan kepada putri-putri Persyarikatan.
“Bagi kaum wanita, mari kita sampaikan kepada putri kita, anak-anak perempuan kita bahwa dimuliakannya seorang wanita di depan Allah itu luar biasa,” ujar Founder Gerakan Shodaqah Sampah ini.