MUHAMMADIYAH.OR.ID, JOMBANG – Siswa kelas Tuna Netra Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Jombang, Shofwan Jauharuddin Hasan yang akrab dipanggil Aan tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Disabilitas 2025. Ajang perlombaan ini merupakan bagian dari Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) yang diadakan setiap tahun dengan tiap-tiap jenjang dan kategori.
Menurut penuturan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SLB Muhammadiyah Jombang, Ahmad Fathul Iman, Aan merupakan pribadi yang berbakat dan getol dalam tilawah Al-qur’an. Tahun lalu, Ia berhasil menyabet juara satu MTQ tingkat kabupaten Jombang dan juara harapan satu dalam MTQ Nasional Disabilitas, mewakili Jawa Timur.
Prestasi yang diukir oleh Aan tentunya tidak muncul begitu saja. Aan yang sedari SD hingga kelas dua belas bersekolah di SLB Muhammadiyah Jombang, difasilitasi dan disiapkan kebutuhan belajarnya. Secara menyeluruh, sekolah melakukan assessment peserta didik dalam hal bakat minat, kemudian siswa-siswi diarahkan untuk menekuni bakatnya masing-masing.
“Dia (Aan) itu masuk ke SLB Muhammadiyah dari jenjang SD sampai SMA ini. Jadi dia memang sudah terlatih dan ikut lomba ini itu (MTQ),” ucap Iman.
Metode belajar Aan dalam tilawah al-qur’an adalah mendengarkan lantunan dari ustaz yang mendampinginya. Ayat demi ayat Aan hafalkan, kemudian disusul dengan penyesuaian nadanya. Metode ini dirasa sangat pas dengan kondisi Aan, mengingat kemampuan membaca Al-Qur’an braille-nya masih dalam tahap belajar.
Berangkat dari ini, Aan telah banyak menginspirasi dan memotivasi teman-teman sekolahnya untuk berkarya dan menorehkan prestasi di berbagai kancah.
Di samping mengikuti perlombaan, Aan juga sering diundang berbagai organisasi dan pihak eksternal untuk melantunkan bacaan al-qur’annya yang merdu. Seperti pada cerita mantan Ibu Negara Indonesia, Sinta Nuriyah Wahid yang meminta langsung kepada Aan untuk tilawah pada haul peringatan wafatnya Presiden Gus Dur ke-15.
Lalu, tidak hanya didukung dari pihak SLB Muhammadiyah Jombang, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang turut memberikan dukungan dan tempat bagi Aan. Melalui program Pengajian Sabtu Pagi (PUSPA) yang diadakan seminggu sekali, PDM Jombang membuka wadah bagi anak-anak dari sekolah Muhammadiyah setempat untuk tampil membuka pengajian dengan tilawah. Dengan menggunakan metode rolling, anak-anak sekolah termasuk Aan berkesempatan untuk tampil percaya diri.
Terakhir, sebagai pendidik SLB Muhammadiyah sekaligus kader Muhammadiyah di Jombang, Iman turut menyampaikan harapannya ke depan terkait pendidikan inklusi di daerah sana.
“Kedepannya semoga di Jombang ada pesantren (Muhammadiyah Boarding School) buat teman-teman difabel Tunanetra dan Tuli untuk mengkaji Al-Qur’an Braille dan isyarat,” pungkas Iman. (Wafiq)