MUHAMMADIYAH.OR.ID, BALIKPAPAN – Menyampaikan Khutbah Iduladha 1446 H di Kompleks Perumahan Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (6/6), Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menyampaikan refleksi sekaligus pengingat penting dibalik kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.
Anwar menyebut, sebagai bapak, Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak laki-laki kesayangannya yaitu Nabi Ismail. Sementara ujian pun juga datang untuk Ismail, apakah dirinya mau untuk disembelih oleh bapaknya untuk memenuhi perintah dari Tuhannya.
“Setelah berperang melewati gangguan syetan dan berhasil melewati ujian dengan didasari dengan tingkat kecintaan, kepasrahan, serta keikhlasan mereka tetap siap untuk melaksanakan perintah Tuhannya,” ujar Anwar.
Melanjutkan Khutbahnya, Anwar mengatakan jika Tuhan akhirnya mengganti objek yang akan menjadi kurban dengan seekor kibasy atau domba. Anwar menyebut ada tiga pelajaran utama yang dapat di petik dari peristiwa bersejarah ini.
“Pertama, cinta kita kepada Allah Swt harus melebihi cinta kita kepada lainnya termasuk cinta kita kepada anak dan keturunan kita dan yang kedua, bila sudah mendapat perintah dari Allah maka tidak ada alasan atau celah untuk tidak melaksanakannya,” jelasnya.
Anwar juga mengatakan bahwa meskipun kita harus mengorbankan apa yang kita cintai bahkan juga nyawa sendiri, maka jika ikhlas dan pasrah dalam melakukannya maka Allah pasti menggantinya dengan imbalan yang terbaik.
“Pelajaran ketiga yang dapat dipetik adalah, bila kita ikhlas dan pasrah dalam melakukan sesuatu maka Allah pasti akan memberi kita imbalan terbaik. Balasan atau imbalan yang lebih baik tidak hanya di dunia, tapi juga nanti di akhirat dengan dimasukkannya kita ke Surganya Allah,” tambah Anwar.
Iduladha sebagai Momen Introspeksi untuk Menjadi Manusia Terbaik
Maka Ketua PP Muhammadiyah itu menyimpulkan, bagi seorang hamba yang sholeh dan sholihah kecintaan terhadap Allah adalah yang utama dan pertama dan masalah harta kepemilikan bagi mereka bukanlah segala-galanya.
“Harta bagi mereka tidak boleh mengungkung dirinya sehingga membuat mereka lupa utuk mengingat dan berbakti pada Allah. maka, harta bagi mereka haruslah dipergunakan untuk dipersembahkan Kepada-Nya,” jelas Anwar.
Dengan momentum IdulAdha ini, Anwar menyampaikan harapan pada khutbahnya tersebut agar sikap dan pandangan hidup kita sebagai manusia benar-benar dapat dirubah dan dapat dijadikan tuntunan yang baik sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah SWT.
“Jangan hanya sibuk dan tersibukkan pada urusan pribadi dan duniawi, justru kita juga harus sibuk dan disibukkan oleh urusan membantu dan menolong orang lain. Karena sebagai umat muslim, jika ingin menjadikan diri kita menjadi orang baik dan terbaik di mata Allah, maka kita harus bisa menjadikan diri kita menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain,” jelasnya. (Bhisma)