MUHAMMADIYAH.OR.ID, SAUDI – Memastikan langkahnya untuk lolos pada babak keempat, Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tim Nasional (Timnas) Indonesia berhasil menekuk Timnas China dengan skor tipis 1-0 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Kamis (5/6). Gol semata wayang berhasil dilesatkan oleh pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny melalui titik putih setelah terjadinya pelanggaran di dalam kotak penalti.
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam keterangan persnya saat berada di Arafah untuk melakukan Wukuf, bahwa kemenangan tersebut tentu tak lepas dari doa seluruh masyarakat Indonesia, terkhusus masyarakat Indonesia yang sedang menjalankan ibadah wukuf. Di tengah kekhusyukan ibadah wukuf di Arafah, terselip doa dan harapan untuk Timnas Garuda yang berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menag menilai bahwa doa jamaah haji turut menjadi bagian dari pencapaian luar biasa tersebut.
“Alhamdulillah, kami di sini juga mendoakan Timnas menang melawan China pada saat di Arafah dan Alhamdulillah juga doa kita makbul,” jelas Menag.
Semangat nasionalisme tak pernah surut bagi jamaah haji RI, Menag menambahkan bahwa spiritualitas dan nasionalisme adalah dua hal yang dapat berjalan seiringan, termasuk dalam mendukung dan mendoakan prestasi olahraga Nasional.
Terus Menunjukkan Konsistensinya, Tiga Mahasiswa Muhammadiyah ini Terus Dipercaya Membela Skuad Garuda
Hal menarik juga tersaji dalam laga krusial melawan Tiongkok tersebut. Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert mempercayakan sejumlah pemain Liga 1 untuk menunjukkan kualitasnya.
Total tujuh pemain dari kompetisi domestik diturunkan, dirinya mengungkap bahwa hal tersebut tentu bukanlah menjadi sebuah perbedaan baginya dan ia akan terus menunjukan keterbukaannya untuk melihat potensi dari pemain lokal.
“Dan jika anda menunjukan kualitas anda, maka anda punya kesempatan untuk bermain. Dan jika itu pemain naturalisasi atau pemain lokal, bagi saya itu bukan perbedaannya,” terang Kluivert pada jumpa pers di GBK.
Di antara para pemain yang tampil, terdapat tiga nama yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Muhammadiyah, mereka adalah Rizky Ridho, Ramadhan Sananta, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surabaya, serta Ricky Kambuaya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong.
Ketiganya tidak hanya tampil solid di lapangan, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa dunia akademik dan prestasi olahraga dapat berjalan berdampingan. Kontribusi mereka menjadi motivasi besar bagi kader Muhammadiyah untuk terus berprestasi di berbagai bidang, termasuk olahraga. (bhisma)