MUHAMMADIYAH.OR.ID, MESIR – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir tahun ini merayakan Iduladha di tengah masa ujian mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo. Hal ini tidak mengurangi euforia kebersamaan para kader PCIM Mesir untuk menjalin kebersamaan di negara dengan iconic piramida tersebut. Tahun ini PCIM Mesir menyembelih sebanyak 13 ekor domba.
Fathi Fathurrahman Saputra Ketua PCIM Mesir, sekaligus mahasiswa yang menempuh pendidikan S2 di Al-Azhar, menceritakan bagaimana kultur Iduladha di Mesir yang berbeda dengan kebudayaan di Indonesia. Jika di Indonesia kemeriahan lebih terasa saat Idulfitri, lain hal nya dengan Mesir atau kebanyakan di negara wilayah Timur Tengah yang menjadikan Iduladha sebagai Idul Kabir (Hari Raya Besar), sehingga kultur mudik dan libur panjang ada di hari raya yang jatuh pada 10 Dzulhijjah.
“Jadi karena iduladha relatif banyak yang mudik, para mahasiswa yang di luar Kairo bisa pulang ke kampung halaman,” jelas Fathi ketika dihubungi pada Senin (9/6).
Selain perbedaan kultur, ada juga perbedaan dalam proses penyembelihan hewan kurban di Mesir. Fathi menjelaskan bahwa Mesir memiliki kebiasaan menyembelih hewan kurban di pinggir jalan.
“Tradisi menyembelih hewan kurban di pinggir jalan ini cukup unik, karena biasanya di Indonesia tempat pemotongan hewan kurban cenderung tertutup, dan bahkan darah dari hewan kurban sampai menyebar ke jalan-jalan di Mesir,” jelasnya.
Fathi juga menjelaskan bahwa PCIM Mesir memiliki agenda rutin “Open House” yang menjadi wadah silaturahmi sekaligus momentum mengabarkan progres PCIM Mesir.
Dalam kesempatan tersebut Fathi menyampaikan bahwa di usia PCIM yang ke 23 tahun ini, PCIM Mesir mengadakan gerakan wakaf mobil guna mempermudah segala kebutuhan termasuk pengantaran bantuan ke warga Palestina di Mesir. (adel)