MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Penyokong ekonomi rakyat Indonesia saat ini masih didominasi oleh pelaku usaha mikro dan kecil, sementara untuk kelas menengah mulai tumbuh tapi jumlahnya masih sedikit.
Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf pada Selasa (10/6) dalam Dialog Jogja pagi “Pentingnya Eskosistem untuk Mengembangan Wirausaha Nasional”.
Pelaku usaha mikro dan kecil ini diharapkan mendapat dorongan untuk naik kelas menjadi kelompok usaha menengah. Meski ada kemungkinan menjadi pengusaha besar, namun faktanya di Indonesia naik kelas menjadi pengusaha besar tidak mudah.
Di sisi lain, Pengamat Ekonomi Kerakyatan ini menyampaikan jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
“Indonesia ini melihat jumlah wirausaha ini baru 3,57 persen, masih di bawah 4 persen. Sementara tetangga kita Malaysia itu sudah di atas 4 persen, bahkan Singapura itu 8,6 hampi 10. Negara maju itu dicirikan entrepreneurnya itu 10 sampai 12 persen,” katanya.
Oleh karena itu, anak-anak muda Indonesia diminta Ma’ruf supaya disiapkan menjadi wirausahawan. Lebih-lebih peserta didik di bangku SMK yang memang diarahkan sebagai wadah pengkaderan wirausahawan sesuai dengan skill masing-masing.
Ahmad Ma’ruf memandang saat ini banyak anak muda memiliki mental wirausaha yang kuat, akan tetapi semangat kemandirian ini belum ditopang oleh dukungan sistem. Menurutnya sistem ini dibutuhkan untuk menumbuhkan wirausaha muda dengan cepat.
“Support sistem tidak sekadar kita ngomong modal, karena bisnis mesti modal. Tapi bagaimana orang menghargai proses, orang juga harus berani memiliki ideologi membeli produk dari warga, orang berani membeli produk dari UMKM,” katanya.
Keberanian membeli produk dari warga atau UMKM ini menurut Ma’ruf masih lemah. Alih-alih melakukan itu, tak sedikit masyarakat merasa inferior ketika hendak membeli produk UMKM. Dia menegaskan, keberanian warga untuk membeli produk UMKM merupakan bagian dari sistem dan keberanian itu harus terus ditumbuhkan.
Selain itu, melahirkan lebih banyak pelaku UMKM merupakan langkah konkret untuk memangkas rasio pengangguran di Indonesia yang tinggi.