MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDAL – Kiprah Muhammadiyah dalam pelayanan kesehatan tak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga luar negeri salah satunya dari Belanda.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Syamsudin pada Rabu (4/6) dalam acara Peresmian RSI Muhammadiyah 2 Kendal dan Instalasi Radioterapi.
Direncanakan Agus Syamsuddin akan menghadiri undangan dari World Healthcare di Rotterdam, Belanda pada Bulan September mendatang atas nama Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan ini menjadi era baru kita bisa bekerja sama dengan luar negeri, kita ingin melihat kira-kira lebih jauh,” ungkap Agus.
Saat ini jumlah Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA) mencapai 140 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia, jumlah tersebut masih kemungkinan untuk terus bertambah sebab masih ada yang masih tahap pembangunan.
Salah satu yang sedang dibangun ada di Sorong, Papua Barat. Proses pembangunan rumah sakit di Sorong ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Muhammadiyah dengan Pemerintah.
“PP Muhammadiyah sekarang juga sedang menginisiasi rumah sakit di Sorong, sebagian juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dari sisi pembangunan dan sekarang sudah mulai pembangunan,” katanya.
Melihat jumlah rumah sakit yang sedemikian besar, imbuh Agus, Muhammadiyah bisa berkontribusi lebih besar di bidang kesehatan. Oleh karena itu dia berharap Muhammadiyah bisa berpartner dengan Pemerintah Indonesia.
Di sisi lain, RSMA ini juga akan mendapat dukungan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) yang telah membuka sebanyak 16 Fakultas Kedokteran – yang sebentar lagi akan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UMY.
“Sehingga ini akan menjadi semakin melengkapi kontribusi Muhammadiyah di dalam berbagai bidang, dan khusus untuk bidang kesehatan itu akan menjadi penjaga garis depan,…. yang tidak hanya di Jawa tetapi juga kita sekarang sudah mulai ke daerah Timur,” tuturnya.
Agus menekankan, eksistensi peran kesehatan yang dilakukan Muhammadiyah supaya tidak melupakan pondasi awalnya yaitu untuk menolong orang yang sengsara dan lemah, maupun dilemahkan.