Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Jalan Panjang Muhammadiyah Menyiapkan Tangga Kemerdekaan Indonesia

by afandi
11 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 5 mins read
A A
Jalan Panjang Muhammadiyah Menyiapkan Tangga Kemerdekaan Indonesia

Tahun ini, Indonesia merayakan dirgahayu ke-79. Kemerdekaan Indonesia diusahakan oleh berbagai elemen bangsa, termasuk Muhammadiyah. Beberapa tokoh kunci dalam gerilya, sidang persiapan kemerdekaan hingga Proklamasi  adalah anggota Muhammadiyah, antara lain; Jenderal Soedirman, Ir. Sukarno, Fatmawati, Ki Bagus Hadikusumo, Kiai Mas Mansur, Kasman Singodimedjo, dan lain-lain.

Meski tercatat sebagai organisasi yang paling banyak menyumbang Pahlawan Nasional (23 orang), kiprah Muhammadiyah terhadap kemerdekaan tidak selayaknya diukur dari jumlah itu saja. Melainkan dari bangunan utuh yang telah dipersiapkan sejak  kelahiran Muhammadiyah pada 1912.

Revolusi Alam Pikiran dan Pemahaman Keislaman

Sejak kanak-kanak hingga dewasa, Kiai Ahmad Dahlan tumbuh dalam suasana apokaliptik kolonialisme. Kekacauan terjadi di mana-mana; bencana alam (meletusnya Krakatau 1883) hingga peperangan dan pemberontakan melawan penjajah di Aceh, Deli, Jawa, Bali, hingga Indonesia Timur. Selain menderita, masyarakat pribumi dan kaum muslimin pada umumnya tidak bisa baca tulis, jumud, miskin, dan tidak sehat.

MateriTerkait

Milad Lazismu ke-23: Komitmen Menebar Manfaat untuk Kesejahteraan Umat dan Semesta

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

Alih-alih memimpin gerakan revolusioner serupa (yang pada umumnya berakhir gagal), Kiai Ahmad Dahlan memilih jalur kultural lewat Muhammadiyah. Kemerdekaan, mustahil diperjuangkan dengan kondisi manusia yang demikian.

Ijtihad Kiai Ahmad Dahlan sejalan dengan apa yang dilakukan Imam Al-Ghazali saat terjadi Perang Salib. Daripada berjihad fisik, Al-Ghazali memilih menulis Ihya’ Ulumuddin dan membangun zawiyah (madrasah). Menurut Al-Ghazali, kekalahan umat berasal dari penyakit batin; saling berpecah, fanatik mazhab, bodoh, ulama suu’ (jahat), hingga dikotomis dalam memandang dunia dan akhirat. Penyakit batin itulah yang perlu disembuhkan lebih dahulu sebelum melawan musuh. (Al-Kilani, 2008)

Saat Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, fokus utama yang menjadi perhatian adalah perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berangkat dari ide khairu ummah (umat terbaik, QS. Ali Imran 3:110), beliau ingin Alquran tidak berhenti menjadi sekadar dogma dan rapalan, tetapi ayat yang bertenaga dan mampu membawa perubahan nyata. Maka Muhammadiyah menyasar sektor yang saat itu hampir tak tersentuh, yang belakangan dikenal dengan SDG’s (Sustainable Development Goals); pendidikan, kesehatan, kepemimpinan, soft skills – hard skills, kaderisasi, hingga membangun kesadaran nasional.

Tujuan ini dapat dibaca lewat poin Statuten (Anggaran Dasar) Muhammadiyah 1914 yang berbunyi:

  1. Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama (Islam) di Hindia Nederland,
  2. Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya.

Menyiapkan  Modal & Prasyarat Kemerdekaan

Pada dekade pertama (1912-1923), Muhammadiyah membangun basis gerakan di Pulau Jawa kendati telah memiliki banyak simpatisan di luar pulau lewat sebaran Majalah Suara Muhammadiyah (terbit pertama tahun 1915). Sampai tahun 1923, Muhammadiyah telah memiliki 14 cabang dari Jakarta sampai Surabaya.

Pada periode inilah Muhammadiyah memelopori beragam Amal Usaha untuk memperbaiki kualitas SDM pribumi dari sekolah, madrasah modern, klinik, rumah yatim, panti sosial, dan rumah sakit. Bahkan, mimpi pendirian Universitas Muhammadiyah telah disampaikan oleh Ketua Bagian Sekolahan, Kiai Hisyam bin Haji Hoesni kepada Kiai Ahmad Dahlan dalam rapat tanggal 17 Juli 1920 di Gedung Hoofdbestuur Muhammadiyah Kauman, Yogyakarta.

Bukan hanya lembaga pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah juga mengajarkan kepemimpinan, organisasi, wawasan kebangsaan dan Keislaman lewat gerakan perempuan muda Sopo Tresno (1914, pada 1917 berubah menjadi ‘Aisyiyah), hingga kepanduan Hizbul Wathan (1918) yang kelak melahirkan banyak tokoh nasional; Jenderal Soedirman, Adam Malik, Letkol Moh. Sroedji, Sarbini dan Syarbini, dan Presiden Soeharto.

Setelah model gerakan di Jawa kokoh, Muhammadiyah baru meluaskan jaringannya ke pulau-pulau lain di Nusantara lewat beberapa tokoh kunci seperti AR Sutan Mansur, dan Junus Anies. Cabang Muhammadiyah bahkan telah berdiri di Makassar dan Papua (1926), Aceh (1928), Gorontalo (1929), Bengkulu (1929), termasuk di perbatasan Filipina, Kepulauan Talaud pada 1928.

Dengan tersebarnya cabang dan jaringan yang luas di Nusantara, Muhammadiyah makin mudah menjaring sekaligus mendidik bibit-bibit muda potensial bagi Indonesia. Forum rutin organisasi seperti Muktamar dan Tanwir, kerap dimanfaatkan peserta yang datang dari berbagai daerah untuk membahas strategi perjuangan dan gagasan Indonesia merdeka. (Fatmawati, 1985)

Upaya menggalang modal kemerdekaan juga dilakukan oleh anak organisasi seperti ‘Aisyiyah yang terlibat sebagai salah satu inisiator Kongres Perempuan I tahun 1928. Dua tokoh yang terlibat antara lain Siti Hajinah Mawardi, Siti Munjiyah, dan Siti Sukaptinah Sunarjo Mangunpuspito.

Enam tahun sebelum Kongres Perempuan dan Kongres Pemuda II 1928 yang fenomenal, terbitan majalah Suara Muhammadiyah di bawah pimpinan Haji Fachrudin telah menggunakan sekaligus menganjurkan bahasa Melayu sebagai sikap emansipasi dan sikap anti kolonialisme.

Buah Kaderisasi Muhammadiyah

Melimpahnya kader-kader Muhammadiyah menjadi jawaban ketika Indonesia menuju kemerdekaan. Tokoh ulama, cendekiawan, politisi, hingga militer dari latar belakang Muhammadiyah banyak mengambil peran kunci pada situasi genting seperti saat persiapan kemerdekaan, proklamasi, agresi militer, hingga pasca kemerdekaan.

23 nama pahlawan nasional dari Muhammadiyah adalah sebagian kecil dari banyaknya tokoh Muhammadiyah yang ikut membangun kemerdekaan Indonesia. 23 nama tersebut antara lain;

  1. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah,
  2. Siti Walidah, penggagas emansipasi perempuan muslim,
  3. Sukarno, Proklamator, Presiden RI ke-1, Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu,
  4. Fatmawati, penjahit bendera Merah Putih, anggota Nasyiatul Aisyiyah Bengkulu,
  5. Jenderal Soedirman, Bapak TNI, guru Muhammadiyah dan anggota Hizbul Wathan,
  6. Soetomo, pendiri Budi Utomo, anggota PKO Muhammadiyah,
  7. Haji Agus Salim, Diplomat, anggota Muhammadiyah di masa KH Ahmad Dahlan,
  8. Mas Mansur, tokoh Empat Serangkai, Ketua PP Muhammadiyah,
  9. Djuanda Kartawidjaja, Bapak Maritim, pengurus Muhammadiyah Tasikmalaya dan guru SMA Muhammadiyah Kramat, Jakarta,
  10. Haji Fachruddin, tokoh pers, pendiri Suara Muhammadiyah,
  11. Otto Iskandar Dinata, anggota BPUPKI, pengusul Sukarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden, guru SMA Muhammadiyah Kramat Jakarta,
  12. Andi Sultan Daeng Radja, peserta Kongres Pemuda 1928 dan pemrakarsa PPNI, pegiat Muhammadiyah Bulukumba,
  13. Teuku H Muhammad Hasan, wakil ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), tokoh Muhammadiyah Aceh,
  14. Adam Malik, wakil Presiden RI, anggota Hizbul Wathan,
  15. Buya Hamka, ulama kharismatik, anggota Muhammadiyah,
  16. Ki Bagus Hadikusumo, anggota BPUPKI dan PPKI, tokoh kunci Piagam Jakarta, Kerua PP Muhammadiyah,
  17. Nani Wartabone, pejuang kemerdekaan, anggota Muhammadiyah,
  18. Lafran Pane, pendiri HMI, anggota Muhammadiyah,
  19. AR Baswedan, Diplomat, anggota BPUPKI, mubaligh Muhammadiyah,
  20. Gatot Mangkupraja, perintis Pembela Tanah Air (PETA), Wakil Ketua PP Muhamadiyah,
  21. Letkol Mohammad Sroedji, pejuang kemerdekaan, anggota Hizbul Wathan,
  22. Abdul Kahar Muzakkir, diplomat, anggota PP Muhammadiyah,
  23. Kasman Singodimedjo, Komandan PETA dan BKR, Jaksa Agung pertama RI, anggota PP Muhammadiyah.

Selain nama-nama di atas, Muhammadiyah masih memiliki banyak tokoh yang berkiprah dalam perjuangan kemerdekaan di shaf terdepan, misalnya Oey Tjeng Hien (pendiri PITI), Samaun Bakri (jurnalis), H.M Rasjidi (Diplomat dan Menteri Agama RI pertama), Sjamsuddin Sutan Makmur & Muljadi Djojomartono (Menteri Sosial), H.M Farid Ma’roef (Diplomat), R.M. Saroso Notosuparto atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) (Mangkunegara VIII), Askar Perang Sabil, Mohammad Roem, dan yang lainnya.

Peran Muhammadiyah di atas adalah ingatan yang harus terus dirawat oleh bangsa Indonesia, lebih-lebih kader Muhammadiyah sendiri: bahwa kemerdekaan yang hari ini kita nikmati bukanlah sekadar catatan sejarah, melainkan pijakan tangga yang harus dilanjutkan perjuangannya. Sampai kapan? Sampai kehidupan bangsa Indonesia benar-benar maju dan gembira.

Sumber:

Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno, 1985

Majid Irsan Al-Kilani, Hakadza Zhahara Jiilu Shalahuddin wa Hakadza ‘Aadat Al-Quds, 2008

Tags: headlinekemerdekaan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Empat Aspek yang Mempengaruhi Bangkitnya Ranting Muhammadiyah

Next Post

Silaturahmi dengan Petani Tebu, Haedar Dorong Kesejahteraan Petani

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Silaturahmi dengan Petani Tebu, Haedar Dorong Kesejahteraan Petani

Silaturahmi dengan Petani Tebu, Haedar Dorong Kesejahteraan Petani

Peluncuran Buku ‘Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi dan Pers Islam’

Peluncuran Buku ‘Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi dan Pers Islam’

Tradisi Literasi Kuat di Muhammadiyah Sejak Masa Kolonial

Tradisi Literasi Kuat di Muhammadiyah Sejak Masa Kolonial

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.