Kamis, 24 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Lima Tokoh Muhammadiyah yang Membidani Lahirnya Pancasila

by aanardianto
1 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
Lima Tokoh Muhammadiyah yang Membidani Lahirnya Pancasila

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, lahir dari proses panjang yang melibatkan banyak tokoh dari berbagai latar belakang. Salah satu organisasi yang memiliki kontribusi signifikan dalam pembentukan Pancasila adalah Muhammadiyah. Organisasi ini, yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, telah memainkan peran penting dalam pembentukan karakter bangsa dan pemikiran kebangsaan Indonesia. Berikut adalah beberapa tokoh Muhammadiyah yang berperan dalam kelahiran Pancasila:

1. Ki Bagus Hadikusumo

Ki Bagus Hadikusumo adalah salah satu tokoh utama Muhammadiyah yang berperan penting dalam sidang-sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia dikenal sebagai tokoh yang tegas dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam pembentukan dasar negara.

Selama sidang BPUPKI, Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan agar nilai-nilai Islam tercermin dalam dasar negara Indonesia. Meski demikian, ia juga menunjukkan sikap kompromi dan toleransi ketika menerima Piagam Jakarta yang mencantumkan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Ketika akhirnya kalimat ini diubah demi persatuan nasional, Ki Bagus Hadikusumo tetap mendukung Pancasila sebagai dasar negara dengan semangat kebersamaan dan persatuan.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” dan Hikmah Waktu dalam Islam

2. KH. Mas Mansur

KH. Mas Mansur, seorang ulama dan tokoh Muhammadiyah, juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan dalam perumusan Pancasila. Sebagai anggota BPUPKI, KH. Mas Mansur aktif dalam diskusi-diskusi yang membahas dasar negara. Selain itu, ia adalah bagian dari kelompok Empat Serangkai bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, yang berperan besar dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

KH. Mas Mansur mendukung gagasan Pancasila sebagai dasar negara yang dapat menyatukan berbagai golongan dan agama di Indonesia. Pandangannya tentang pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa tercermin dalam kontribusinya pada proses perumusan Pancasila.

3. Dr. Abdul Kahar Muzakir

Dr. Abdul Kahar Muzakir, seorang tokoh Muhammadiyah lainnya, turut aktif dalam BPUPKI dan PPKI. Sebagai seorang akademisi dan pemimpin Muhammadiyah, Dr. Abdul Kahar Muzakir memberikan pandangan-pandangan intelektual yang mendukung pengembangan konsep Pancasila. Ia berusaha memastikan bahwa dasar negara Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat, sekaligus mampu mengakomodasi keragaman budaya dan agama di Indonesia.

4. Mr. Kasman Singodimedjo

Mr. Kasman Singodimedjo adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan, pemimpin, dan tokoh Muhammadiyah, Kasman memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan fondasi negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Berikut adalah penjelasan mengenai peran dan kontribusi Mr. Kasman Singodimedjo dalam kelahiran Pancasila.

Mr. Kasman Singodimedjo adalah anggota BPUPKI dan PPKI. Kedua badan ini memainkan peran kunci dalam merumuskan dasar negara dan mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Kasman Singodimedjo aktif berpartisipasi dalam diskusi dan perdebatan mengenai dasar negara. Ia dikenal sebagai tokoh yang memiliki pandangan moderat dan mampu menjembatani berbagai kepentingan dan pandangan yang berbeda dalam sidang tersebut. Kasman mendukung gagasan bahwa dasar negara Indonesia harus mampu mengakomodasi keragaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.

5. Ir. Sukarno

Ir. Sukarno, yang kelak menjadi Presiden pertama Indonesia, memainkan peran sentral dalam pembentukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Sukarno mengemukakan gagasannya tentang lima prinsip yang dapat menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila.

Sukarno mengusulkan lima prinsip utama yang kemudian dikenal sebagai Pancasila:

  1. Kebangsaan Indonesia: Menekankan pentingnya persatuan dan identitas nasional.
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan: Menggarisbawahi solidaritas dan kemanusiaan universal.
  3. Mufakat atau Demokrasi: Mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah dan demokrasi.
  4. Kesejahteraan Sosial: Menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
  5. Ketuhanan yang Berkebudayaan: Menghormati kebebasan beragama dan mengakui keberadaan Tuhan.

Kontribusi Muhammadiyah dalam Pembentukan Karakter Bangsa

Muhammadiyah, melalui pendidikan dan dakwah, telah berperan besar dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Pendidikan yang diusung oleh Muhammadiyah tidak hanya menekankan pada aspek keilmuan tetapi juga pada pembentukan akhlak dan moral yang baik. Hal ini sesuai dengan semangat Pancasila yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.

Dalam perjalanan sejarahnya, Muhammadiyah telah mendirikan banyak sekolah, rumah sakit, dan berbagai lembaga sosial yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kontribusi ini merupakan manifestasi dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, di mana Muhammadiyah terus berupaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan persatuan.

Peran tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam kelahiran Pancasila tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dengan semangat perjuangan, toleransi, dan komitmen terhadap persatuan, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Ki Bagus Hadikusumo, KH. Mas Mansur, dan Dr. Abdul Kahar Muzakir, telah memberikan kontribusi berharga dalam perumusan dasar negara Indonesia. Nilai-nilai yang mereka perjuangkan terus hidup dalam semangat Pancasila, yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia hingga saat ini.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Berkomunikasi dengan Arwah Manusia yang Telah Meninggal, Mungkinkah?

Next Post

Tata Cara Sa’i, Perhatikan Hitungannya

Baca Juga

Muhammadiyah Konsolidasikan Kampusnya untuk Pemerataan Pendidikan di Kawasan Timur Indonesia
Berita

Muhammadiyah Konsolidasikan Kampusnya untuk Pemerataan Pendidikan di Kawasan Timur Indonesia

24/07/2025
Lima Tips Agar Tidak Mudah Tersulut Emosi
Artikel

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

24/07/2025
Lazismu 23 Tahun Mengabdi: Menebar Manfaat, Berdampak untuk Umat
Berita

Lazismu 23 Tahun Mengabdi: Menebar Manfaat, Berdampak untuk Umat

23/07/2025
Milad Lazismu ke-23: Komitmen Menebar Manfaat untuk Kesejahteraan Umat dan Semesta
Berita

Milad ke-23 Lazismu: Bukan Sekadar Amal, Tapi Gerakan Pemberdayaan

23/07/2025
Next Post
Tata Cara Sa’i, Perhatikan Hitungannya

Tata Cara Sa’i, Perhatikan Hitungannya

Tiga Larangan Keras dalam Pelaksanaan Ibadah Haji

Selama Ibadah Haji, Luangkan Waktu untuk Memperbanyak Hafalan Al-Quran

Selama Ibadah Haji, Luangkan Waktu untuk Memperbanyak Hafalan Al-Quran

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.