MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kerja sama dengan Suara Muhammadiyah (SM) menyelenggarakan seminar “Ruang Dialog BPKH: Harmonisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia,” pada Jum’at (17/5) di SM Tower, Kota Yogyakarta.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan harapan kerja sama ini menjadi wahana literasi tentang pengelolaan dana haji bagi masyarakat luas. Tidak hanya ini, Muhammadiyah dengan BPKH telah banyak melakukan kerja sama di bidang-bidang lain.
“Harapan kami masyarakat luas melalui forum ini dan tindak lanjut dari forum kerja sama ini memperoleh informasi, pengetahuan, dan literasi sedalam-dalamnya, dan seluas-luasnya tentang keuangan haji,” tutur Haedar secara virtual.
Melalui forum ini Haedar menyampaikan bahwa ini merupakan wahana pengetahuan bagi masyarakat luas tentang pengelolaan dana haji yang dihimpun oleh BPKH. Sistem yang baik, kata Haedar, menjadikan dana haji dikelola secara akuntabel dan dapat meningkatkan layanan haji semakin optimal.
Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang memiliki jaringan sampai ranting, diharapkan menjadi media dalam mendistribusikan literasi informasi pengelolaan dana haji. Lebih-lebih melalui Majalah SM yang memiliki jumlah 50.000 eksemplar per bulan, yang juga ditunjang dengan media digital.
Senada dengan itu, Dirut PT Syarikat Cahaya Media, Deny Asy’ari menyebutkan, target literasi informasi tentang pengelolaan dana haji bisa masif melalui SM. Selain itu, juga didukung oleh jaringan Persyarikatan Muhammadiyah di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) maupun struktur kepemimpinan.
“Sebagai media resmi persyarikatan tentu Suara Muhammadiyah memiliki kepentingan untuk mensosialisasikan dinamika, wawasan seputar pengelolaan dana haji,” katanya.
Deny menyebutkan, pengelolaan dana haji ini akan menjadi liputan khusus di Majalah SM. Diharapkan, melalui Majalah SM dan didukung media digital literasi tentang pengelolaan dana haji semakin masif di masyarakat umum, lebih-lebih di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
Atas kerja sama ini, Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah. Forum ini adalah bagian dari sosialisasi yang dilakukan oleh BPKH bagi masyarakat umum, dan juga calon Jemaah Haji Indonesia.
Pada 2018, perpindahan pengelolaan keuangan dana haji dari Dirjen PHU ke BPKH sebanyak Rp. 98 triliun. Saat ini dana yang dikelola oleh BPKH sudah naik 50 persen. Peningkatan jumlah dana yang dikelola tersebut menjadi tantangan tersendiri, oleh karena itu BPKH terus berkomitmen untuk jadi badan yang profesional.
Dalam mengelola dana sebesar itu, BPKH menginvestasikan dana ke Bank Muamalat. Oleh karena itu, Fadlul menyebut dengan nada bergurau kalau Bank Muamalat adalah banknya calon Jemaah Haji – bukan milik BPKH, karena BPKH hanya representasi calon Jemaah Haji.
Fadlul menjelaskan, saat ini setiap tahunnya dana haji yang keluar ke Arab Saudi sebesar Rp. 100 triliun di luar yang lain-lain. Oleh karena itu pada 2023, BPKH mendirikan anak perusahaan dengan nama BPKH Limited. Berdirinya anak perusahaan itu agar dana sebesar itu tidak hanya keluar, tapi juga bisa kembali memberi manfaat untuk Indonesia.