MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Bulan Syawal ini diingatkan sebagai momentum untuk menyambung kembali silaturahmi yang sempat terputus. Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan hal ini dalam acara Silaturahmi Idulfitri 1445 H di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Ahad (28/04).
Menurut Haedar, melalui silaturahmi kita dapat mengumpulkan energi kolektif rohani dan intelektual, serta menjadi agen dakwah yang menjalankan nilai-nilai ibadah dan kekhalifahan di bumi dalam kehidupan sehari-hari.
“Dari Silaturahmi melahikan energi kolektif keruhanian dan intelektual untuk menjadi pelaku pelaku dakwah, menjadi pelaku yang menjalankan sifat-sifat ibadu ar-rahman dan khalifah di bumi di dalam praktek kehidupan nyata,” ucap Haedar.
Silaturahmi bukan sekadar menjalin hubungan, tetapi juga merajut persaudaraan yang autentik dengan keikhlasan untuk memperbaiki kehidupan dan menyambung kembali yang terputus. Meskipun terdapat perbedaan politik yang seringkali memecah belah, Haedar menekankan pentingnya menutup lembaran masa lalu dan melangkah ke depan sebagai satu persaudaraan, terutama di antara warga Muhammadiyah.
Haedar juga mengingatkan bahwa meskipun perbedaan politik meninggalkan bekas, kita harus menghindari konflik serupa di masa depan. “Berbeda pilihan politik itu bekasnya ada, jangan dihindari, tapi mari sekarang tutup buku hari ini juga. Tetapi tentu sebagai orang Muhammadiyah mari melangkah ke depan supaya menghindari kesalahan yang sama,” terangnya.
Silaturahmi tidak hanya menghubungkan kita dengan kerabat yang sudah dekat, tetapi juga memperluas jangkauannya kepada orang-orang yang sebelumnya terputus hubungannya dengan kita. “Mari kita benahi bangsa ini, negara ini, dan persyarikatan kita ini,” ujar Haedar.
Haedar menekankan bahwa dengan menyambung kembali silaturahmi yang terputus, rahmat Allah akan turun kepada umat-Nya. Bersilaturahmi juga berarti membawa rahmat dan kasih sayang Allah. Oleh karena itu, mari kita perbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi bangsa, negara, dan persyarikatan kita.