MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pasca runtuhnya Orde Baru, umat Islam mengalami tiga fase transformasi dari konservasi, ke tradisional, dan ke arah moderat.
Hal itu disampaikan oleh Andar Nubowo, kader Muhammadiyah yang juga peneliti keagamaan di Indonesia dalam Pengajian Ramadan 1445 H pada Senin malam (18/3) di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Namun, pasca terjadinya 212 di Jakarta umat Islam Indonesia mengalami pembalikan gerakan Islam konservatif. Pada tahap ini, terjadi perebutan arena offline dan online antar kelompok Islam lama dengan Islam baru.
“Karena sosial media lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok baru, dan kelompok islam lama termasuk yang gagap, sehingga kelompok islam baru ini berhasil merebut arena media sosial, ditandai dengan munculnya ustaz internet,” katanya.
Andar menjelaskan, fenomena ustaz internet ini muncul pada kisaran tahun 2017. Model pengkhotbah ini lahir dan dikenal oleh publik melalui kanal-kanal dan invensi teknologi internet.
“Indonesia Islam menjadi arena yang diperebutkan oleh kelompok moderat dan kelompok islam konservatif,” tuturnya.
Kelompok konservatif ini, imbuh Andar, tegas menolak kepemimpinan sekuler Indonesia pasca Soeharto. Sebab dianggap anti Islam, dan pemerintahan demokratis tidak mampu menyelesaikan masalah politik dan ekonomi.
Eksistensi kelompok konservatif ini terlihat landai-landai saja di dunia konvensional, tetapi menjadi gelombang besar di dunia maya. Kelompok konservatif ini memiliki pengikut yang jumlahnya tidak sedikit di dunia maya.
Oleh karena itu, Muhammadiyah sebagai organisasi yang moderat harus melakukan gerakan di dunia maya. Memberikan ruang-ruang ekspresi bagi generasi muda, sehingga mereka tidak tertarik untuk bergabung ke kelompok konservatif.
“Muhammadiyah butuh memberikan anak-anak muda untuk tumbuh dan berkembang, sehingga mereka lebih dekat dengan Muhammadiyah, dan tidak bergeser ke jamiyah lain,” katanya.
Namun demikian, Andar juga berpesan supaya Muhammadiyah tetap memperhatikan majelis-majelis offline, dengan tidak meninggalkan gerakan dakwah di dunia maya.