MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Dinamika Pemilihan Umum (Pemilu) masih menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat dalam menyoroti bagaimana sistem dan ritme kontestasi berjalan dengan baik dan amanah.
Sukadiono Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, pada Jum’at (23/02) menyampaikan pesan kepada seluruh warga, kader dan pegiat Muhammadiyah dalam menyikapi secara bijaksana dan elegan terkait dinamika pasca pemilu tahun 2024.
Sukadiono memaparkan bahwa jiwa Muhammadiyah yang amar ma’ruf nahi munkar harus terbawa dalam membangun kedermawanan seluruh warga Muhammadiyah menerima semua proses dan hasil pemilu.
“Muhammadiyah membawa keindahan dan kedamaian dalam proses kehidupan termasuk dalam konteks Pemilu. Kebijaksanaan dan kedermawanan harus tumbuh di diri seluruh warga Muhammadiyah karena kita tidak kontradiktif konfrontatif melainkan kita kritis dan kooperatif dalam menyikapi semua hal pada pemilu”, ujarnya.
Memahami persoalan dan menyikapi isu bukan karena landasan emosi dan bukan karena yang didukung kalah. Harus tetap memiliki landasan ketulusan untuk kebaikan semua, jangan sampai terjadi kekalahan menjadikan pemikiran manipulasi, kecurangan dan sejenisnya menodai pikiran.
Pada penutupnya, Sukadiono meminta seluruh aktivis, pegiat dan pejuang Muhammadiyah harus bijkasana dan punya kewajiban dalam mengingatkan sesama dalam melakukan segala aktivitas positif dan kebermanfaatan bagi sesama.
“Pemilu telah usai, mari kita kembali ke jalan kebaikan bagi sesama untuk keberlangsungan hidup Muhammadiyah. Kontestasi telah berakhir, jangan sampai mencari kambing hitam menyalahkan orng lain. Fokus dalam mengoreksi diri sendiri berbuat kebermanfaatan bagi khalayak”, tandasnya. (Billy)