MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Melimpahnya jumlah aset yang dimiliki oleh Muhammadiyah yang tersebar di seluruh tanah air, bahkan di luar negeri harus dikonsolidasikan dalam perencanaan keuangan.
Demikian disampaikan oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief pada Sabtu (3/2) di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kota Surabaya.
Dalam agenda Workshop Penyusunan RAPBM dan Sistem Informasi Akuntansi Persyarikatan Muhammadiyah itu Hilman menekankan pentingnya manajemen keuangan dan akuntansi di era digital.
“Perencanaan keuangan juga dapat dijadikan dasar sebagai evaluasi keuangan. Tidak hanya perencanaan keuangan, sistem informasi akuntansi juga penting. Dengan keadaan serba digital maka pengelolaan keuangan hendaknya juga sudah melaksanakan digitalisasi,” kata Hilman.
Perencanaan keuangan dan akuntansi diperlukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah, sebab organisasi ini telah hadir lebih dari seabad dengan triliunan aset yang dimiliki. Maka perencanaan keuangan dan akuntansi mendesak untuk dilakukan.
Hematnya, perencanaan keuangan penting untuk sebuah organisasi. Melalui perencanaan keuangan dapat menetapkan target-target organisasi, dan mengukur kekuatan keuangan yang dimiliki dalam satu periode keuangan.
Perencanaan keuangan dan akuntansi bagi sebuah organisasi, imbuhnya, dimaksudkan supaya setiap pergerakan dapat diukur. Organisasi tidak mengalami kebingungan dalam mengelola aset yang jumlahnya melimpah itu.
Melalui agenda ini, di mana setiap wilayah mengutus tiga peserta dimaksudkan supaya dalam pembagian pekerjaan dapat dilakukan dengan jelas, yaitu meliputi pekerjaan level kebijakan, teknis, dan tim operasional.
“Jadi nantinya untuk urusan teknis mestinya dikerjakan tim sendiri, pimpinan tinggal mengawasi,” harap Hilman Latief.
Dia berharap, supaya aset persyarikatan yang jumlahnya melimpah dapat dipusatkan datanya melalui konsolidasi sistem dan pelaporan. Oleh karena itu, agenda ini diselenggarakan untuk menstandarkan pelaporan keuangan.