MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Giat penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) merupakan aktualisasi dari Risalah Islam Berkemajuan (RIB).
Demikian disampaikan oleh Ketua LRB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan pada Jumat (2/2) di acara “Disaster Management Online Training”. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 2 sampai 3 Januari 2024 secara daring.
Budi menyampaikan, RIB merupakan moral ideologi dasar yang digunakan oleh LRB dalam giat penanggulangan bencana. Budi menambahkan, kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Relawan Muhammadiyah tidak sesederhana memberi bantuan orang.
“Risalah Islam berkemajuan di Muhammadiyah, menjadikan giat penanggulangan bencana tidak sesederhana itu. Ada nilai-nilai dasar yang perlu dipahami untuk menyelaraskan gerak MDMC dalam menampilkan dan menghadirkan syiar Islam”, tuturnya.
Selain itu, dalam pandangan Muhammadiyah penanggulangan bencana tidak sekadar datang memberi bantuan ketika bencana itu terjadi. Melainkan melalui proses panjang, tidak come hit and run.
“Pengelolaan bencana harus dimulai dengan pengenalan yang kemudian dilakukan dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan disaster management training”, ujarnya lagi.
Budi juga menyebutkan bahwa pelatihan ini melibatkan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai upaya untuk meningkatkan peluang penelitian di bidang kebencanaan.
“Dukungan dan kerjasama perguruan tinggi Muhammadiyah merupakan keniscayaan yang akan terus kita pertahankan. Saya percaya perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki tokoh ilmuan yang mampu mengembangkan riset kebencanaan,” jelasnya lagi
Sementara itu, Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Palembang, Mukharudin Muchsiri menyampaikan dukungan atas yang dilakukan oleh LRB PP Muhammadiyah.
“Semoga ini sampai pada tujuan yaitu peningkatan pengetahuan dan skill para pelaku MDMC. Rektor sangat apresiasi bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang dapat membersamai kegiatan Lembaga Resiliensi Bencana ini” ujarnya.
Sebanyak 415 peserta mengikuti kegiatan secara daring, merupakan perwakilan dari MDMC wilayah yang telah lama dibentuk maupun yang baru. Beriringan telah diresmikannya MDMC wilayah se-Indonesia dari 34 provinsi pada Oktober 2023 lalu, menjadi momentum diselenggarakannya giat pelatihan manajemen bencana ini.
Pada kesempatan ini MDMC wilayah diharapkan dapat bertambah keilmuan serta keahliannya untuk bisa diimplementasikan di wilayah. Beberapa materi yang dibawa pada pelatihan ini diantaranya standar manajemen respon bencana MDMC, pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) dan Protection Sexual Exploitation, Abuse and Harassment (PSEA-H).