MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Masjid Walidah Dahlan yang berada di Kompleks Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu (31/1) mendapat kunjungan dari Presiden RI, Joko Widodo.
Presiden disambut oleh jajaran Pimpinan Pusat Aisyiyah, Badan Pembina Harian, Rektor, Pimpinan, dan Civitas Akademika UNISA.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengapresiasi kunjungan Presiden ke Unisa di sela-sela acara Harlah NU ke 101 dan di tengah jadwal yang sangat padat.
Mu’ti mengatakan silaturrahim itu memiliki dua makna penting. Secara pribadi, Presiden Jokowi memiliki perhatian yang tinggi terhadap pendidikan tinggi dan kehidupan umat.
“Kedua, silaturrahim dan penerimaan yang hangat oleh jajaran UNISA juga menunjukkan kedekatan Presiden Jokowi dengan warga dan Persyarikatan Muhammadiyah pada umumnya dan Aisyiyah pada khususnya,” tutur Mu’ti pada Rabu (31/1).
UNISA baru saja mendapatkan peringkat akreditasi institusi unggul dan berencana mendirikan Prodi Kedokteran.
“Semoga UNISA terus berkembang dengan dibukanya prodi Kedokteran,” harap Mu’ti.
Sementara Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti menyampaikan Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta siap menyambut Ramadan 1445 H, dan akan bisa digunakan secara komprehensif fasilitas-fasilitas yang ada.
Dia menjelaskan, berbagai program aktivitas yang ada di Masjid Walidah Dahlan ini meliputi ibadah, edukasi, dakwah, pemberdayaan perempuan, dan pemberdayaan komunitas.
Masjid Walidah Dahlan memiliki total luas 14.354 m2, terletak di kawasan strategis kampus terpadu UNISA Yogyakarta, menjadi icon baru bagi universitas yang didirikan oleh organisasi perempuan terbesar di dunia yaitu ‘Aisyiyah.
“Keberadaannya menjadi sangat penting bagi lebih dari 7.200 mahasiswa UNISA dalam tahun akademik 2023-2024 ini dan lebih dari 350 pegawai, termasuk dosen dan tenaga kependidikan dan dimanfaatkan bagi masyarakat luas,” katanya.
Keberadaan masjid ini juga menarik perhatian masyarakat umum, karena lokasinya yang strategis. Masjid Walidah Dahlan diharapkan menjadi pusat kegiatan bagi civitas akademika dan masyarakat umum, serta menciptakan lingkungan inklusif yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan keberagaman.