MUHAMMADIYAH.OR.ID, MATARAM – Hari ini, Jumat (1/12), Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaksanakan Seminar dan Sosialisasi Kalender Hijriah Global Terpadu (KHGT) di Hotel Madani, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), seminar dan sosialisasi KHGT akan berlangsung sampai besok, Sabtu 2 Desember 2023. Tema yang diusung adalah “Kalender Hijriah Global Terpadu dan Kiprah Satu Abad Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah”.
Menurut Rektor UMMAT, Abdul Wahab, sosialisasi Kalender Hijriah Global Terpadu diperuntukkan bagi warga Muhammadiyah di tiga provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami ingin sosialisasikan dengan warga Muhammadiyah di tiga provinsi supaya bisa paham. Karena banyak yang tahu perbedaan, tapi tidak paham ilmunya. Supaya warga Muhammadiyah paham, tidak hanya ada perbedaan tapi mengetahui ilmunya,” ungkapnya, Kamis (29/11).
KHGT sendiri adalah ide Muhammadiyah untuk membuat satu kalender hijriah yang berlaku bagi umat Islam di seluruh dunia. Jika KHGT terwujud, maka tidak ada lagi perbedaan dan konflik dalam penentuan waktu seperti awal Ramadan, Idulfitri dan Iduladha.
Selain lewat Muktamar ke-47 tahun 2015 dan Muktamar ke-48 tahun 2022, komitmen Muhammadiyah berjuang mewujudkan KHGT juga dilakukan dengan ikut serta dalam muktamar internasional “Tauhid at-Taqwim al-Hijry ad-Dauly” di Turki tahun 2016 yang menyepakati pembuatan kalender yang bersifat tunggal-global.
Muhammadiyah Rencanakan Luncurkan KHGT Pada Ramadan 2024
Rektor UMMAT, Abdul Wahab mengatakan jika UM Mataram sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mendukung penuh suksesnya penyelenggaraan seminar dan sosialisasi KHGT. Mengingat, KHGT adalah misi Muhammadiyah untuk memberi sumbangsih peradaban bagi dunia Islam.
Dirinya lalu menjelaskan bahwa pada Rapat Kerja Nasional Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang lalu, disepakati bahwa Muhammadiyah akan segera me-launching dan menggunakan Kalender Hijriyah Global Terpadu tepat saat Majelis Tarjih berusia 100 tahun (menurut tahun hijriah).
Rakernas tersebut, kata dia juga menyepakati pergeseran pedoman penentuan awal bulan hijriah dari hisab hakiki wujudul hilal kepada Kalender Hijriah Global Terpadu. Pergeseran ini secara resmi akan dimulai pada forum Musyawarah Nasional Tarjih yang menurut rencana diadakan pada bulan Syakban 1445 atau Februari 2024.
Jadi, jika forum Munas Tarjih menyepakati, dan setelah proses tanfidz selesai, maka mulai bulan Ramadan yang akan datang (1445), kemungkinan besar Muhammadiyah sudah akan berpuasa menggunakan kriteria yang baru, yaitu Kalender Hijriah Global Terpadu.
Selanjutnya, untuk menindaklanjuti kesepakatan pada Rakerpus, MTT PP Muhammadiyah mendorong agar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ikut terlibat aktif dalam melaksanakan sosialisasi tentang KHGT ini.
“Oleh karena itu, seminar dan sosialisasi Kalender Islam Global: Kolaborasi MTT PP Muhammadiyah dengan PTM ini kami pandang urgent untuk dilaksanakan bersama PTM,” ucapnya. (afn)