MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) merayakan resepsi milad usia ke-111 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) pada Ahad, 26 November 2023.
Digelar di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus UNISMUH Makassar, sekira 5.000 warga Muhammadiyah Sulsel turut meramaikan kegiatan ini. Acara dihadiri Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto, Ketua PP Muhammadiyah, Irwan Akib, Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse dan pejabat setempat.
Dalam amanatnya, Agung Danarto menyebut bahwa tema Milad ke-111 Muhammadiyah “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” merupakan misi besar Persyarikatan untuk meneguhkan posisinya di dunia sebagai Khalifatu fil ‘Ardh yang membawa misi memakmurkan kehidupan di muka bumi.
Tema tersebut dipilih karena fenomena yang sedang terjadi. Misalnya perubahan iklim dan pemanasan global, bencana alam, dan bencana kemanusiaan yang secara umum diakibatkan aksi eksploitatif oleh paham materialisme dan kapitalisme.
“Inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan alam yang luar biasa yang mungkin tidak pernah terbayangkan pada masa-masa sebelumnya,” ucap Agung. Muhammadiyah sendiri, menurut Agung meyakini bahwa eksploitasi yang berlebihan terhadap alam semesta itu bisa bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.
Muhammadiyah meyakini bahwa alam semesta diciptakan Allah bukan hanya untuk manusia tetapi untuk seluruh makhluk. Karenanya manusia harus berbagi dengan semua makhluk yang ada untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk seluruh makhluk.
“Ikhtiar Menyelamatkan Semesta sebagaimana tema perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah dimaksudkan sebagai seruan dan harapan kepada segenap warga dan penghuni bumi untuk bersama-sama memelihara lingkungan hidup yang di mana alam semesta ini diserahkan sepenuhnya kepada umat manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan ini juga bagi kepentingan bersama,” imbuh Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse.
Sebagai tuan rumah, Wakil Rektor II UNISMUH Makassar, Andi Sukri Syamsuri menegaskan bahwa usia 111 tahun Muhammadiyah bukanlah sembarang usia, melainkan sebuah tonggak sejarah bagi organisasi yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia.
Semangat pengkhidmatan yang sama, menurutnya ikut dilakukan oleh UNISMUH Makassar yang kini memiliki delapan fakultas dan program pascasarjana. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah UNISMUH juga Makassar telah beroperasi, meskipun grand opening masih menunggu waktu yang tepat.
“Bagi warga Muhammadiyah yang ingin memeriksakan diri, RS PKU Muhammadiyah saat ini sudah menerima pasien,” pungkasnya.
Dalam milad ini, dilakukan pemberian penghargaan kepada dua tokoh Muhammadiyah Sulsel yang dianggap berjasa dalam pengembangan dakwah dan pendidikan, yakni KH Muchtar Waka dan Dr. Abu Bakar Malinta.
Acara milad dimeriahkan dengan tari 4 etnis dan tari ganrang Bulo yang dipersembahkan murid TK Aisyiyah Mamajang. Selain itu ada pertunjukan seni Pencak Silat Tapak Suci dari Siswa SMP Muhammadiyah 12 Karunrung. Ada pula persembahan Sinrilik dan penayangan video Sejarah Muhammadiyah Sulsel. (afn)