Rabu, 23 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Mahasiswa UMJ Temukan Obat Penyakit Diabetes Melitus yang Manjur dan Murah

by afandi
2 tahun ago
in Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Mahasiswa UMJ Temukan Obat Penyakit Diabetes Melitus yang Manjur dan Murah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan salah satu penyebab kematian dengan biaya pengobatan yang mahal.

Di Indonesia, International Diabetes Federation (IDF) menyebut jumlah penderita diabetes tipe 1 mencapai 41,8 ribu orang pada 2022. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, serta peringkat ke-34 dari 204 negara di skala global.

Pada 2045, IDF juga memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia naik 47% dari 19,47 juta pada 2021 menjadi 28,57 juta penderita.

Melihat masalah ini, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), Razandinta Tafshiilaa Lubna berinovasi dengan menciptakan makanan alternatif bagi pengidap diabetes melitus bernama tempe himetan (kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah) yang telah dia kembangkan sejak 2018.

MateriTerkait

Kemenhut RI dan Muhammadiyah Sinergikan Riset dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Membangun Tanpa Merusak, Pemanfaatan Hutan Harus Berlandas Takwa dan Rasionalitas

Bangkitkan Ekonomi  Generasi Muda dalam Studentpreneur Bootcamp 2025

Masuk dalam kategori food and biotechnology, formulasi tempe himetan karyanya mendapat medali perak dalam ajang Indonesia Inventors Day (IID) 2023 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, 16-19 September 2023.

Selain penghargaan itu, tempe himetan juga mendapat penghargaan di berbagai ajang internasional, misalnya medali emas dalam Internasional Science Invention Fair di Denpasar, medali perak dalam Internasional Young Scientist Innovation Exhibition di Mandarin Malaysia pada 2019, medali emas dalam Indonesian Invention and Innovation Promotion Association di Taman Mini Jakarta pada 2019 (Special Award from Malaysia), finalis dalam Science Project Award di UNS 2019, medali Perunggu dalam Thailand Inventor’s Day 2023, dan medali emas dalam WSEEC 2023 di Universitas Pancasila Jakarta, Best Poster Award IYSA Grand Award.

Menurut dosen pembimbing penelitian Razandinta di FKK UMJ, dr. Resna Murti Wibowo, Sp.PD., FINASIM, M.Kes., tempe himetan telah teruji di laboratorium sebagai makanan yang dapat menjadi obat herbal-alternatif.

Tempe Himetan; Obat Herbal Penyakit Diabetes

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan manfaat tempe himetan dengan obat-obatan diabetes melitus. Sebelumnya percobaan in vivo pada mencit atau tikus menunjukkan bahwa tempe himetan memiliki efek yang baik dan signifikan. Kemudian penelitian berlanjut secara in sillico, diuji coba lagi dengan membandingkan senyawa protein yang terkandung dalam tempe himetan.

Pada 2023 penelitian dilakukan untuk membandingkan tempe dan akar bos yaitu obat yang sifatnya mengikat gula. Biasanya pengidap diabetes melitus mengonsumsi obat ini secara langsung setelah makan. Dampaknya gula diikat oleh kandungan akar bos dan tidak masuk ke dalam darah, kemudian keluar melalui feses. Efek samping yang dihasilkan adalah flatus (kentut) yang sangat berbau.

“Ternyata pada saat cek secara in silico, tempe himetan ini memiliki efek yang hampir sama dan setara dengan akar bos. Maka kalau setara secara in silico, artinya kita dapat menggunakan tempe himetan sebagai pengganti akar bos. Tempe himetan menjadi obat. pengidap diabetes melitus tidak perlu makan akar bos, makan saja tempe himetan yang dari segi harga jauh lebih murah,” kata Resna.

“Artinya tempe bisa menjadi pengganti sitagliptin dan biayanya jauh lebih hemat. Makan tempe berefek pada perbaikan kadar gula darah,” tambah Resna yang merupakan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Herbal Medis Indonesia (PDHMI).

Berdasarkan hasil penelitian, Resna mengatakan bahwa tempe himetan ini dapat disebut sebagai obat herbal. Sebagaimana konsep obat herbal yaitu apa yang dimakan adalah obat dan obat adalah sesuatu yang dimakan. Maka Resna menyimpulkan tempe himetan sudah terbukti secara obat herbal.

Lebih lanjut, Resna menjelaskan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan untuk menguji kandungan anti kolesterol, anti kanker, dan sebagainya. Selain menjadi makanan yang tergolong dalam struktur gizi, Tempe himetan ini juga sudah dapat dilakukan ekstraksi untuk menjadi obat dan menjadi alternatif obat diabetes melitus tipe 2 yang jauh lebih murah.

Resna menegaskan bahwa penyakit yang basis kerusakannya di pankreas ini memungkinkan juga disebabkan oleh kerusakan di organ lain seperti usus, lambung, otot, saraf maupun ginjal. Dalam teori kedokteran dikenal dengan egregious eleven yaitu sebelas organ yang berperan penting dalam terjadinya hiperglikemia. Oleh karenanya pengobatan pada pengidap diabetes melitus juga bersifat kompleks dan komprehensif dan dianjurkan untuk tidak berfokus pada obat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah emosi, pola makan, aktivitas.

Apabila hanya fokus pada obat, maka biaya pengobatan akan semakin mahal. “Jadi kita cari alternatif lain yang nyaman untuk pasien. Intinya pasien diabetes melitus harus dibuat nyaman. Kita harus bersahabat pada pasien diabetes melitus. Salah satunya dengan makanan seperti tempe himetan ini yang jauh lebih murah dan mudah dikonsumsi,” ungkapnya.

Selain menjadi obat alternatif yang terjangkau, temuan Dinta juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat karena ketersediaan kacang yang sangat banyak di Indonesia dan manfaat yang luar biasa. Penelitian ini bahkan mendapat medali emas pada ajang WSEEC 2023 di Universitas Pancasila.

Penelitian ketiga pada 2023 dilakukan dengan membandingkan tempe himetan dengan obat golongan sitagliptin. Obat tersebut digunakan pada pengidap diabetes melitus tipe 2 yang harganya cukup mahal. Dinta melakukan penelitian secara in sillico dan menunjukkan bahwa tempe memiliki efek yang sama dengan sitagliptin. (afn)

Tags: Diabetes melitusmahasiswa muhammadiyahmuhammadiyahprestasi mahasiswaPTMATempe HimetenTemuan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Museum Muhammadiyah Tambah Koleksi Uang Kuno Rupiah dari Bank Indonesia

Next Post

Daya Beli Masyarakat Kian Melemah, Ketua PP Muhammadiyah Sarankan Pemerintah Melakukan Tujuh Hal

Baca Juga

Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?
Artikel

Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?

20/07/2025
Menjadi Pemuda yang Berdampak seperti Ashabul Kahfi
Berita

Menjadi Pemuda yang Berdampak seperti Ashabul Kahfi

19/07/2025
Cara Seorang Anak Menghormati Walid
Berita

Membangun Kurikulum Pendidikan Keluarga Islami untuk Generasi Z

18/07/2025
Journal Camp UAD: Cetak Calon Guru Besar Unggul dan Produktif
Berita

Journal Camp UAD: Cetak Calon Guru Besar Unggul dan Produktif

18/07/2025
Next Post
Anwar Abbas Berharap Pemimpin Baru di 2024 Miliki Kebijakan Afirmatif Terhadap Kelompok UMKM

Daya Beli Masyarakat Kian Melemah, Ketua PP Muhammadiyah Sarankan Pemerintah Melakukan Tujuh Hal

Langkah PP Muhammadiyah Periode 2022-2027 Menyokong Pilar Ekonomi untuk Memajukan Bangsa

Langkah PP Muhammadiyah Periode 2022-2027 Menyokong Pilar Ekonomi untuk Memajukan Bangsa

Haedar Nashir Dorong Kader Muhammadiyah Berperan Kebangsaan

Haedar Nashir Dorong Kader Muhammadiyah Berperan Kebangsaan

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.