MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Keberhasilan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menjelma menjadi AUM yang maju dan unggul tidak terlepas dari faktor kepemimpinan dan sistem tata kelola modern (good governance).
Pada aspek ini, Muhammadiyah telah merumuskan Fikih Tata Kelola Organisasi sejak tahun 2010. Pada prinsipnya, fikih tata kelola menekankan pentingnya aspek sistem dan sumber daya manusia.
Fikih tata kelola menekankan jiwa amanah, tanggung jawab, uswatun hasanah dan visioner. Termasuk asas akuntabilitas, transparansi, pengawasan, syura, menghindari yang tidak perlu, keadilan, persamaan, dan rekrutmen yang sehat.
Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati, Aldila S Al Arfah, fikih di atas perlu ditekankan dalam usaha penguatan AUM kesehatan, termasuk untuk memilih pemimpin AUM.
Di samping pemenuhan pada aspek Fikih Tata Kelola, Aldila juga memberi tips tambahan yang perlu diperhatikan agar AUM berhasil unggul.
Pertama, adalah membentuk tim ideal yang memiliki keselarasan niat. Karenanya, dalam proses rekrutmen, AUM dia sarankan untuk selektif memilih anggota baru tidak hanya lewat kemampuan fisik dan intelejensinya saja.
“Kenapa kemudian perlu mempertimbangkan pola kepribadian orang karena ketika nanti membentuk sebuah tim ada namanya fase storming, akan ada di situ nanti pertarungan ide gagasan bahkan mungkin bisa terjadi gesekan. Kalau kemudian tidak didukung dengan kepribadian yang cocok antar sesama maka akan mudah pecah,” jelasnya dalam forum Gerakan Subuh Mengaji ‘Aisyiyah edisi ke-357, Ahad (20/10).
Kedua, Aldila menyarankan agar pemimpin AUM memiliki pengaruh, sifat tegas, dan berani mengambil resiko dengan rencana aksi yang jelas dan melibatkan peran seluruh komponen dalam AUM secara komplementer.
Ketiga, Aldila menyebut pentingnya pengawasan dan transparansi. Lalu aspek evaluasi dan peningkatan target. Jika aspek-aspek ini terpenuhi, Aldila yakin suatu AUM dapat meraih performa yang bagus.
“Kita harus jadi uswatun hasanah. Maka lembaganya harus baik, lembaganya harus jadi contoh. Oleh karenanya perlu membangun sistem yang baik, membangun sistem yang baik,” jelasnya.
Tak lupa Aldila juga berpesan agar suatu AUM menggarap kaderisasi agar estafet kepemimpinan dapat berlangsung dengan baik dan keberhasilan yang telah dicapai minimal dapat dipertahankan. Semua hal tersebut kata dia pada intinya bermula pada sosok kepemimpinan yang baik.
“Maka langkah pertama adalah memilih pemimpin terlebih dahulu yang tepat, baru kemudian amal usaha kesehatan kita bisa menjadi amal usaha kesehatan yang kuat,” pungkasnya. (afn)