MUHAMMADIYAH.OR.ID, SERANG – Menindaklanjuti keputusan Muktamar ke-48 untuk revitalisasi Pesantren Muhammadiyah, Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten menggelar rapat kerja pada Ahad (10/9).
Membawa tema “Konsolidasi Internal dan Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Pesantren Muhammadiyah Berkualitas”, Raker diikuti perwakilan pimpinan Pesantren Muhammadiyah dari 8 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Provinsi Banten.
Memberi pengarahan, Wakil Ketua LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhbib Abdul Wahab mendorong pesantren-pesantren Muhammadiyah di Provinsi Banten melakukan sinkronisasi program dengan berbasis pada sistem tata kelola.
Lewat sistem itu, pesantren-pesantren Muhammadiyah juga dia dorong untuk mengangkat keunggulan dan kekhasan karakteristik daerahnya.
Hal ini, kata Muhbib perlu dilakukan mengingat pertumbuhan pesantren Muhammadiyah yang semakin pesat sehingga menuntut peran dan kontribusi lembaga pengembangan pesantren di Wilayah dan Daerah melakukan monitoring, evaluasi, penelitian pengembangan serta memberi masukan kepada pimpinan persyarikatan.
Senada dengan Muhbib, Wakil Ketua PWM Banten, Aswani Syarbini mengingatkan bahwa pengembangan pesantren Muhammadiyah memerlukan lima hal pokok, yakni; Kurikulum dan Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Kerjasama Pesantren, Kajian, Data Informasi dan Publikasi.
“Bahwa perlu ada manajemen pesantren yang baik ini menjadi perhatian kita bersama, kepemimpinan yang baik yang dapat melahirkan figur atau idola, kurikulum pendidikan yang memiliki arah serta manajemen yang solid dan pemimpin/eksekutor yang tidak saja berkutat pada ide dan gagasan tapi eksekusi/action,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris LP2 PWM, Muhamad Fauzi sekaligus Ketua Panitia Raker menjelaskan bahwa raker ini dilaksanakan untuk mendorong penyelesaian revitalisasi Pesantren pada bidang Pengelolaan, SDM, Pembiayaan, Kolaborasi, dan Kurikulum agar pesantren-pesantren Muhammadiyah mampu melahirkan ulama-ulama yang fakih.
“Ini seiring sejalan setelah lembaga ponpes dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak Muktamar di Makassar mengisyaratkan bahwa kaderisasi Muhammadiyah terutama di bidang keagamaan sangat penting terlebih kaitannya dengan ketokohan atau keulamaan bagi organisasi besar sebesar Muhammadiyah,” imbuhnya.
Dari raker ini, kata dia terdapat beberapa rekomendasi, antara lain menyusun Rencana Strategis dan Roadmap perintisan, penguatan, dan pengembangan pesantren dengan melibatkan perguruan tinggi Muhammadiyah, menjadikan pesantren sebagai program unggulan PWM dan PDM, serta membangun kerjasama dan jejaring di dalam dan luar negeri. (afn)