MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Malaikat adalah hamba Allah yang mulia dan taat, yang hidup dalam ketaatan sempurna terhadap perintah-Nya. Mereka tidak memiliki kebutuhan manusiawi, seperti makan, minum, menikah, atau tidur. Selamanya mereka mengabdikan diri untuk menyucikan Tuhan dan melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan kepada mereka.
“Kita wajib percaya, Allah itu mempunyai Malaikat yang bersayap, ada yang dua, ada yang tiga dan ada yang empat. Dan mereka adalah hamba Allah yang dimuliakan yang tidak pernah menentang perintah-Nya dan mereka senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan. Mereka tidak makan dan tidak minum. Tidak menikah dan tidak tidur,” ujar Miftah Khilmi Hidayatullah berdasarkan Kitab Iman dalam HPT yang disampaikan dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (13/09).
Menurut Miftah Khilmi, Malaikat memiliki berbagai tugas dan peran yang berbeda. Salah satunya adalah memikul Arsy Tuhan, yang menunjukkan kekuasaan Allah atas alam semesta. Ada juga Malaikat yang bertindak sebagai utusan Tuhan, seperti Jibril dan Mikail, yang membawa wahyu dan perintah-Nya kepada para Nabi.
Selain itu, beberapa Malaikat bertugas untuk mengamati dan mencatat amal manusia. Mereka mencatat setiap perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan, yang akan menjadi dasar pertimbangan pada hari pembalasan.
Miftah menegaskan bahwa kita tidak boleh menggambarkan Malaikat dengan cara yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh syara’. Tidak perlu pula mengira-ngira gambaran Malaikat seutuhanya. Kita hanya diperintahkan untuk percaya akan eksistensi mereka, tanpa mencoba membayangkan atau menggambarkan bentuk atau wujud fisik mereka.
“Kita tidak boleh menggambarkan tentang Malaikat kecuali dengan apa yang diterangkan oleh syara’. Oleh Allah kita dituntut untuk mengetahui hakekat Malaikat, kita hanya diperintahkan agar percaya akan adanya, adapun para Nabi, mereka pernah melihatnya dalam rupa manusia ataupun lain-lainnya,” tegas Miftah Khilmi.
Sehubungan dengan Nabi-nabi, mereka memiliki pengalaman yang unik dalam melihat Malaikat dalam berbagai bentuk, baik sebagai makhluk manusia atau dalam bentuk lain. Hal ini telah disampaikan kepada kita melalui pemberitaan yang kuat dan meyakinkan.
Akhirnya, kita harus selalu ingat bahwa hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang sempurna tentang Malaikat dan kehendak-Nya. Kita sebagai manusia hanya dapat mencoba memahami mereka sejauh yang diizinkan oleh ajaran agama. Sebagai manusia beriman, kita diberikan kesempatan untuk merenungkan dan menghormati Malaikat sebagai para pengabdi ilahi yang memiliki peran penting dalam kehidupan kita.