MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWOKERTO – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas menyoroti kesenjangan ekonomi ekstrim yang terjadi di Indonesia. Kesenjangan di Indonesia begitu curam, antara si kaya dengan si miskin.
Hal tersebut Anwar sampaikan dalam sambutannya di agenda Rapat Kerja Nasional Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah pada Sabtu (29/7) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
“Saya prihatin dengan struktur ekonomi masyarakat kita, dari data Kemenkop dinyatakan bahwa sejumlah orang dan sejumlah dunia usaha di negeri yakni UMKM, ternyata jumlah usaha kategori besar dan menengah hanya 1,3 persen. Sedangkan yang 98.7 persen adalah usaha mikro yang asetnya di bawah 50 juta,” tutur Anwar.
Anwar menambahkan, kesenjangan ekonomi yang tajam tersebut saat ini berbentuk seperti piramida. Sehingga perlu mendorong keadilan yang sebenar-benarnya, yang perlu mentransformasikan ke bentuk ketupat, di mana kelas menengah menjadi mayoritas dan kelas mikro semakin kecil.
Melalui Rakernas ini, Anwar berharap MPM dapat mengambil peran mendorong hal tersebut. “Saya melihat MPM ini memiliki tugas untuk bagaimana caranya bisa mendorong mereka yang ada di bawah untuk naik ke kelas menengah,” tambah Anwar.
Menurutnya kerja ini tidak bisa hanya dikerjakan sendiri, namun perlu kolaborasi seluruh pihak dari Pemerintah, sektor swasta hingga masyarakat sipil. “Maka kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi sesuatu yang mutlak untuk diwujudkan hari ini,” tutup Anwar.