Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang akan berlangsung antara tanggal 27-29 Juli 2023 di Unismuh resmi dibuka.
Bachtiar Dwi Kurniawan Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PWM Sulawesi Selatan dan Unismuh yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakernas.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Ambo Asse, baik selaku pimpinan di PWM Sulsel juga sebagai Rektor Unismuh, dan juga Pak Abdul Rakhim Nanda selaku Warek I Unismuh yang telah membantu kami menyelenggarakan Rakernas di salah satu kampus kebanggaan warga Persyarikatan,” ucap Bachtiar.
Menurut Bachtiar, di antara jajaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di kawasan timur, Unismuh menjadi yang terdepan. Bachtiar percaya bahwa Prof. Ambo Asse dan jajaran pimpinan di Unismuh akan membawa kampus ini semakin maju, unggul, dan terdepan sebagai pusat ilmu pengetahuan di kawasan timur Indonesia, dan akan semakin menancapkan kekuatannya di era persaingan global.
Agenda Program MPKSDI
Berikutnya Bachtiar menjelaskan arti penting Rakernas MPKSDI sebagai cara untuk menerjemahkan program-program Muhammadiyah hasil keputusan Muktamar ke-48 di Surakarta tahun 2022. Bachtiar mengatakan ada empat dari delapan program Muhammadiyah yang terkait dengan tugas MPKSDI
Keempat poin itu adalah, pertama, peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah di seluruh tingkatan pimpinan persyarikatan, organisasi otonom, majelis dan lembaga serta biro atau bagian, amal usaha, serta anggota Muhammadiyah.
Kedua, Pendiasporaan kader Muhammadiyah ke berbagai struktur dan lingkungan Persyarikatan, umat, bangsa, dan level global dalam membawa misi dakwah dan tajdid menuju tercapainya tujuan Muhammadiyah.
Ketiga, Memperluas dan melembagakan Internasionalisasi Muhammadiyah secara lebih terprogram dan terstruktur dalam usaha menyebarluaskan dan memajukan misi dakwah dan tajdid yang rahmatan lil-‘alamin. Keempat, reformasi kaderisasi Muhammadiyah.
Setiap program tersebut menurut Bachtiar perlu dicermati dan diterjemahkan menjadi program dan gerakan yang konkret. Sebab, menurut Bachtiar, ada banyak tantangan dalam bidang perkaderan yang membutuhkan rumusan-rumusan baru dan strategi baru
Rakernas dan Perkaderan
Terkait Rakernas, Bachtiar mengatakan bahwa isu perkaderan di masa-masa ini bukan saja menjadi kepentingan bagi persyarikatan tapi juga kian meluas. Oleh karena itu, MPKSDI juga membahas tentang diaspora kader di berbagai bidang dan sektor.
“Salah satu kekuatan kita di Muhammadiyah adalah sumber daya manusia, kemajuan Muhammadiyah kebermanfaan Muhammadiyah salah satu nya ditopang oleh bagaimana kekuatan daripada sumber daya manusia yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Secara kualitas bagus secara kuantitas alhamdulillah Muhammadiyah sudah ada sudah diterima di berbagai penjuru nusantara bahkan tidak hanya di Indonesia tapi di belahan bumi yang lain. Tapi ini masih bisa dimaksimalkan,” ungkap Bachtiar.
Menutup sambutannya, Bachtiar mengucapkan terima kasih pada peserta utusan PWM dari seluruh Indonesia yang turut serta menghadiri Rakernas. “Terima kasih, Alhamdulillah utusan PWM dari 32 provinsi semua bisa hadir. Semoga di Rakernas ini kita bisa berkoordinasi dan bertukar pikiran tentang bagaimana menjawab tantangan perkaderan hari ini,” tutup Bachtiar.