MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah mulai 1 sampai 3 Juni melaksanakan workshop Kurikulum Siswa, LKP dan Kader Tapak Suci, Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais berpesan dua hal ke pendekar Tapak Suci.
Dalam sambutan pada pembukaan di Auditorium Mohammad Djazman, UMS Kamis (1/6), Dahlan Rais mengungkapkan ada 2 hal yang perlu dipahami dan dilaksanakan Tapak Suci berkaitan dengan acara workshop ini.
Pertama, kurikulum tidak boleh mandek, karena mandek adalah sebuah kejumudan yang akhirnya tidak berkemajuan. “Berkemajuan itu harus berpikir dan bertindak kebaruan, utk berada di depan. Harus serius, terutama pencak silat masuk sport science,” ujar Dahlan Rais.
Kemudian Dahlan Rais juga menambahkan untuk yang kedua, Tapak Suci dalam melaksanakan program-program serta kurikulum yang disepakati agar menggembirakan, serta tidak mengedepankan fisik. Sebab dalam Tapak Suci, fisik itu nomor dua setelah akhlak.
“Sesuai semboyan Tapak Suci, dengan Iman dan akhlak kita menjadi kuat, sesuatu yang luar biasa dan benar.” ungkapnya.
Dahlan Rais menambahkan, Tapak Suci harus berani menampilkan sebuah Uswah hasanah dan akhlakul karimah, serta Konstruktif bukan destruktif dalam bertindak dan menjalankan roda organisasi.
Diharapkan Tapak Suci bisa melahirkan kader yang luar biasa, sebagai pimpinan Muhammadiyah, dengan syarat yang sesuai kurikulum dalam workshop ini. Menurutnya, kurikulum harus ditekuni dan diseriusi sehingga maksimal membawa perubahan.
Acara pembukaan diakhiri dengan tradisi khas Tapak Suci dengan penancapan senjata kasegu oleh Dahlan Rais.
Dalam acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Irwan Susila, Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Marpuji Ali Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta, Hisbullah Rahmad Ketua Majelis Guru PP Tapak Suci, serta Moh. Shiddiq mewakili PP Tapak Suci Putera Muhammadiyah.