MUHAMMADIYAH.OR.ID, KARANGANYAR — Sudah menjadi pengetahuan bersama, bahwa minat baca orang-orang Indonesia sangat rendah. Rendahnya minat tersebut berbanding lurus dengan lemahnya riset dan inovasi yang dihasilkan oleh bangsa ini.
Namun pandangan tersebut agaknya harus ditata ulang, setelah menyaksikan Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation Technology and Expo (MITE) yang digelar bersamaan dengan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Ahmad Najib Burhani terkejut dengan minat yang ditunjukkan oleh warga terhadap MITE.
Dirinya juga memuji komitmen Muhammadiyah dalam bidang riset dan inovasi. Menurutnya, kiprah Muhammadiyah untuk bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Kini saatnya Muhammadiyah bergerak lebih jauh dalam bidang riset dan inovasi, hal ini tidak berlebihan karena Muhammadiyah memiliki modal cukup menuju sana.
“Kita saatnya berkontribusi banyak dalam riset & inovasi, dan dalam hal ini Muhammadiyah sdh memiliki modal kuat dg 171 Perguruan Tinggi dan ribuan sekolah yang dimiliki. Semoga,” ungkap Prof. Najib (24/11).
Bahkan dari pengamatannya, sampai saat ini belum ada muktamar atau kongres yang diselenggarakan oleh Ormas Islam yang mengadakan Expo seperti MITE yang diadakan Muhammadiyah. Prof. Najib menyebut kembali membuktikan dirinya sebagai Pioneer, yang dalam hal ini expo riset dan inovasi.
Optimisme Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah tumbuh lantaran menyaksikan ramainya pengunjung MITE. Dirinya sampai sempat tidak bisa masuk ke arena expo MITE karena padatnya pengunjung, baru di hari terakhir expo baru bisa masuk ke lokasi.
“Yang lebih surprising, meski lokasi MITE berjarak 3 KM dari lokasi Muktamar, expo ini padat dikunjungi. Di hari pertama Muktamar saya tidak berhasil masuk karena penuh dan jalanan macet. Hari terakhir baru berhasil meski harus turun dari mobil dan berjalan kaki menuju lokasi,” tuturnya.
Muhammadiyah, katanya, merupakan ‘ibu kandung’ dari negara dan bangsa Indonesia. Peran kepeloporan Muhammadiyah dalam banyak bidang turut memberi pengaruh pada kemajuan negara dan bangsa Indonesia. Untuk itu dirinya berharap Muhammadiyah senantiasa berjuang demi kemajuan dan kejayaan ‘anak kandungnya’, negara dan bangsa Indonesia.
“Muhammadiyah adalah ‘ibu kandung’ dari negeri ini, bangsa Indonesia ini. Sebagai ibu, dalam gerak, langkah, dan pikirannya selalu berupaya dan berjuang demi kemajuan dan kejayaan anak kandungnya, bangsa Indonesia ini. Mulai sebelum kemerdekaan, di masa pembentukan negara ini, terus hingga sekarang, dan selamanya.” Ungkapnya.
“Seperti prinsip umum yg dipegang Muhammadiyah, “Muhammadiyah tidak minta bantuan pemerintah untuk berbagai amal usahanya dalam membangun bangsa ini. Namun jika pemerintah mau membantu, maka kami bersyukur, berterima kasih, dan alhamdulillah”. Tandas Prof. Najib Burhani.