MUHAMMADIYAH.OR.ID, KARANGANYAR — Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta sebagai rumah sakit tertua milik pribumi ikut meramaikan perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, RS PKU Jogja hadir di stand Muktamar Fair mulai tanggal 17 sampai 21 November di De Tjolomadoe, Karanganyar.
Selain dikenal sebagai organisasi penyelenggara pendidikan, Muhammadiyah juga dikenal dan menonjol pada bidang kesehatan. Bahkan Muhammadiyah sebagai satu-satunya organisasi pribumi yang memiliki rumah sakit di masa kolonial.
Mengenalkan eksistensi itu, RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta ikut menyemarakkan Muktamar Fair dan Muhammadiyah Inovation Technology and Expo (MITE), Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
Di sela-sela rangkaian acara Muktamar Muhammadiyah 48 di Solo, ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haidar Nasir mengunjungi stand RS PKU Jogja & Gamping. Didampingi oleh Agus Taufiqurrohman dan bapak Agung Danarto, pada acara Pembukaan Muktamar Fair dan MITE, Kamis (17/11/2022).
Haedar dalam kunjungan ini menuliskan pesan penting bagi perjalanan PKU ke depan “jadikan 1 abad sebagai energi kebangkitan untuk reaktualisasi Al-Maun” tulisnya.
Pesan penting juga didapatkan dari Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrohman yang menuliskan pesan, “PKU melintas zaman menoreh sejarah emas dalam jihad kemanusiaan membangun kesehatan bangsa. Selamat 1 abad PKU”
Banyak harapan besar yang dititipkan kepada PKU. Pada perjalanan 1 abad ini tentunya masih banyak hal yang harus dibenahi. Dukungan dari para tokoh menjadi energi positif bagi seluruh civitas hospitalia.
Senada dengan dua tokoh di atas, bapak Agung Danarto juga memberikan pesan penting, “PKU abad ke 2 adalah PKU yang maju, modern, sekaligus ramah dan melayani. Menjadi rujukan kesehatan bagi orang miskin tetapi juga nyaman bagi orang kaya. PKU melayani semua,” tulisnya.
Selain memberikan pesan tertulis, mereka juga melihat lihat dokumentasi perkembangan PKU sebagai rumah sakit pribumi pertama di Indonesia yang tetap eksis hingga sekarang bahkan telah mampu melahirkan rumah sakit baru yakni PKU Muhammadiyah Gamping. Bapak Haidar berharap kedua rumah sakit besar ini benar benar mampu bersinergi dalam memajukan bangsa. Tentunya harapan ini merupakan harapan seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Yogyakarta.
Selain hadir di Muktamar Fair dan MITE, civitas hospitalia RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta juga ikut menyemarakkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah dengan memberangkatkan penggembira. Mereka dilepas oleh Muhammad Ikhwan Ahada selaku Direktur Al Islam Ke-Muhammadiyahan dan SDI yang di dampingi oleh Direktur Umum dan Keuangan Ahmad Mukhlis.
“Muktamar adalah musyawarah tertinggi di Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai penggembira maka selayaknya hati kita harus bergembira, mensyukuri atas Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah lebih dari 1 (satu) abad berkhidmat membangun negeri,” tutur Ikhwan.