MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kehidupan sejahtera merupakan impian setiap manusia. Di dalam Islam, kehidupan sejahtera atau hayatan thayyibah tergantung lewat amal saleh.
“Kehidupan yang tayibah itu ukurannya ada tiga. Lahum ajruhum ‘inda rabbihim, sejahtera sesejahteranya, wa laa khaufun alaihim, damai sedamainya, wa lahum yakhzanun, bahagia sebahagianya,” terang Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dalam Gerakan Subuh Mengaji, Kamis (20/10).
Lebih lanjut, Hamim menyebut tiga ukuran di atas disarikan di dalam Matan Keyakinan dan Kepribadian Muhammadiyah lewat kata ‘perdamaian dan kesejahteraan’.
“Muhammadiyah beramal dan berjuang untuk mewujdkan perdamaian dan kesejahteraan. Sehingga kalau di Kepribadian Muhammadiyah, dua kriteria di sebutkan, tapi di Matan Keyakinan satu yang disebutkan. Kok perdamaian tidak disebutkan? Karena kalau sudah sejahtera ada ketersediaan memenuhi kebutuhan, maka terjadilah perdamaian,” terang Hamim.
Untuk mewujudkan kehidupan sejahtera, manusia menurutnya juga harus menghilangkan diskriminasi terhadap yang lain dan memahami manusia selainnya sebagai satu bangsa, terlepas dari segala perbedaan agama, warna kulit, ras, budaya, dan suku.
Apalagi, Al Isra ayat 70 menyebut bahwa semua manusia adalah yang dimuliakan Allah Swt. Menurut Hamim, pemahaman inilah yang dikembangkan di dalam Muhammadiyah.
“Maka kemudan umat Islam juga memuliakan manusia sebagai manusia dan itu ajaran yang dianut dalam Muhammadiyah. Sehingga orang-orang yang selama ini tersisihkan, maka di Muhammadiyah tetap dipandang dan diperlakukan sebagai manusia, yang manusia itu memiliki kehormatan, kemuliaan dengan kemanusiaannya itu,” jelas Hamim.
Pemahaman ini menurut Hamim, selanjutnya dipahami sebagai akhlak Ihsan.
“Oleh karena itu di Muhammadiyah akhlak sentralnya adalah akhlak ihsan. Akhlak ihsan adalah akhlak melakukan kebaikan sesuai dengan kebaikan yang sesuai dengan akal dan kebutuhan prioritas. Sehingga kebaikan yang dilakukan menurut tuntuntan Muhammadiyah itu adalah kebaikan yang memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan prioritas pemilik kebutuhan itu,” pungkasnya. (afn)