MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad mendorong supaya mahasiswa Muhammadiyah, terlebih mahasiswa baru untuk bertekad berproses menjadikan diri sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa.
Kepada mahasiswa baru Dadang juga mengajak untuk bersyukur, sebab mereka menjadi sebagian kecil generasi bangsa yang beruntung bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Mengutip beberapa sumber, mahasiswa strata 1 di Indonesia hanya 6 persen dari jumlah penduduk.
“Kita manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin, karena mungkin sudah tidak bisa terulang lagi.” Tutur Dadang pada, Sabtu (1/10) di acara Kuliah Umum Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Guru Besar Sosiologi ini mewanti-wanti kepada mahasiswa supaya memanfaatkan kesempatan belajar ini dengan sebaik-baiknya, agar menjadi kader yang maksimal dalam mengabdikan hidupnya. Menyoroti kebiasaan generasi kekinian yang lemah dalam membaca, maka sebagai umat Islam harus mengamalkan perintah membaca.
“Ini sangat penting, mahasiswa-mahasiswa sekarang itu harus tekun dalam membaca,” ujarnya.
Perintah istimewa ini hanya ada di ajaran Agama Islam, membaca dalam hal ini memiliki makna yang luas, bukan hanya membaca teks. Maka kesempatan studi selama 4 tahun strata 1 harus dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga menjadi kader yang unggul berkemajuan. Dadang juga menyadari bahwa tantangan saat ini lebih rumit, terlebih dengan adanya gawai di genggaman mahasiswa.
Meski memiliki sisi positif, namun di era post truth, gawai menjadi tempat – kubangan yang penuh dengan bahan perusak generasi masa depan. Dia juga mengingatkan kepada mahasiswa baru, bahwa jenjang pendidikan mereka saat ini berbeda dengan jenjang sekolah. Jika di sekolah guru lebih sering sebagai pusat informasi, tapi di perguruan tinggi mahasiswa diharapkan lebih mandiri.
“Oleh karena itu di perguruan tinggi kemandirian sangat dihargai. Jika kalian bisa mencari sumber-sumber informasi sendiri di media sosial, di perpustakaan, ruang diskusi. Maka kalian akan menjadi mahasiswa yang betul-betul unggul di kemudian hari,” pesan Dadang.
Bekal yang disiapkan sekarang akan berguna di masa depan yang akan penuh dengan tantangan. Jangan merasa puas hanya belajar di kelas, hadirilah ruang-ruang diskusi, aktif di organisasi untuk bekal menghadapi masa depan.