MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah yang dipimpin oleh Budi Setiawan menjadi mentor dalam simulasi tanggap darurat penanggulangan bencana gempa bumi di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta pada Ahad Pagi, (9/10).
Simulasi yang dilakukan oleh MBS Yogyakarta tersebut adalah dalam rangka acara Launching Korps Relawan Muhammadiyah dan Layanan Mobil Ambulance Klinik di MBS Yogyakarta. Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan oleh Search and Rescue (SAR) Muhammadiyah Yogyakarta dan PKU Muhammadiyah Prambanan.
MBS Yogyakarta dihuni oleh sebanyak 3000 orang lebih yang terdiri dari para santri, ustadz/ustadzah, dan para staff. Direktur MBS Yogyakarta Fajar Shodiq menerangkan bahwa untuk mengantisipasi bencana yang datang secara tiba-tiba di lingkungan banyak orang tersebut perlu adanya perhatian secara khusus.
“Ini menjadi perhatian khusus kita semua karena bencana itu tidak datang dengan aba-aba. Kita sering diingatkan oleh alam dan Allah dengan gempa apapun itu tidak terduga,” kata Fajar Shodiq.
Gambaran simulasi yang dilakukan di lingkungan MBS Yogyakarta yaitu ketika gempa bumi melanda dan terdengar alarm tanda bahaya berbunyi, ribuan santri saling berhamburan keluar ruangan menuju tanah lapang. Sesaat setelah gempa berhenti, para ustadz dan ustadzah mengecek kondisi para santri satu per satu. Sementara ada 6 santri dalam kondisi terluka yang segera membutuhkan pertolongan medis. Maka dengan sigap Korps Relawan MBS mengambil tindakan darurat untuk mengevakuasi para santri yang terluka dan meminta bantuan pihak diluar lingkungan MBS karena ada korban di lantai atas asrama.
Mengenai simulasi yang dilakukan, Fajar Shodiq ingin memberikan gambaran bagi seluruh penghuni MBS Yogyakarta agar dapat melakukan tindakan pencegahan cepat darurat ketika mengalami hal tersebut.
“Kita lakukan simulasi kalau terjadi bencana dan semoga ini menjadi ikhtiar terbaik pondok pesantren untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan sekali lagi edukasi untuk seluruh warga pesantren,” imbuhnya.
Dengan menimbang latar belakang kejadian gempa Yogyakarta pada tahun 2006 silam, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan menambahkan memang sudah sewajarnya bagi MBS Yogyakarta memberikan tugas kepada santrinya untuk memberikan pengetahuan penanngulangan bencana. Melalui kegiatan Launching Korps Relawan MBS ini juga adalah sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan para relawan. Oleh karena itu dengan melihat kesiapan Korps Relawab MBS tersebut, para orang tua akan semakin merasa tenang untuk mempercayakan pendidikan pura-putrinya di MBS Yogyakarta.
Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Prasinta Dewi juga turut memberikan apresiasi atas launchingnya Korps Relawan MBS Yogyakarta. Dalam amanatnya melalui daring, Prasinta berterima kasih kepada keluarga besar MDMC PP Muhammadiyah yang telah berkontribusi dalam upaya penagnggulangan resiko bencana.
“Saya menyambut baik dan berterima kasih kepada seluruh keluarga besar MDMC atas kontribusinya dalam upaya pengurangan resiko bencana dan kegiatan pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana,” tutur Prasinta.
Ia juga berharap, MBS Yogyakarta dapat sebagai contoh dan memberikan motivasi juga semangat kepada saudara-saudara lainnya untuk terus berinovasi dalam beberapa kegiatan dalam upaya mengurangi resiko bencana. (Dita)