MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru saja melakukan launching program Center for Intregative Science and Islamic Civilization (CISIC) dengan menghadirkan Syaikh Prof. Dr. Jasser Auda pada Selasa pagi, (13/9). Peluncuran program yang dilaksanakan secara online tersebut dihadiri oleh beberapa sivitas akademika UMY dan masyarakat umum serta langsung diresmikan oleh Gunawan Budiyanto, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
CISIC merupakan program think thank yang diinisiasi oleh pimpinan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka melakukan pengkajian terhadap isu-isu integrasi ilmu dan studi peradaban islam. Berangkat dari visi UMY yaitu menjadikan universitas yang unggul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berlandaskan nilai nilai islam demi kemaslahatan umat, sejatinya ingin menggambarkan secara lebih jelas bagaimana integrasi antara sains dan islami untuk kemudian mencetak sebuah generasi unggul dengan peradaban yang unggul.
Lebih jelasnya, Gunawan mengatakan bahwa kemaslahatan umat itu merupakan pintu gerbang dari terbentuknya peradaban yang mulia. Ia juga melihat bahwa ilmu pengetahun teknologi dan islam itu saling berkaitan, bukan hanya sekedar intregative tapi juga interconnection.
“Jadi tentunya ini merupakan sebuah strategi yang cukup jitu bagaimana supaya untuk membuat sinergi agar ilmu pengetahun teknologi dan islam itu bisa lebih cepat,” jelas Gunawan.
Sementara itu, Agung Danarto, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang turut memberikan amanat pada acara tersebut, mengungkapkan bahwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi milik persyarikatan Muhammadiyah yang membawa tagline islam berkemajuan mengharapkan atau menginginkan agar nila-nilai islam yang diamalkan dan dipahami oleh Muhammadiyah adalah islam yang bisa mendrive dan bisa mendorong kemajuan peradaban umat islam khususnya yang ada di Indonesia.
Disamping itu, Agung menerangkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi islam juga telah berhasil sedemikian rupa dalam melakukan transformasi pengetahuan khususnya pendidikan.
“Apa yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah pada abad pertama dengan melakukan transformasi pengetahuan sudah berhasil sedemikian rupa. Terbukti dengan banyaknya amal usaha, pendidikan, dan di bidang lainnya yang didirikan dan dikembangkan oleh Muhammadiyah,” ungkapnya.
Agung melanjutkan, adapun pada abad kedua ini, menjadi tugas dan tanggung jawab tajdid abad kedua adalah bagaimana mengintegrasikan semuanya dan menjadikan islam dan nilai nilai ajaran islam sebagai basis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan peradaban dunia. Berdasarkan itulah, program CISIC ini kemudian didirikan.
“Harapannya akan bisa menopang, memaju pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan kampus UMY khususnya dan persyarikatan Muhammadiyah pada umumnya untuk bisa membawa kepada peradaban yang lebih maju,” terang Agung.
Agung berharap, program CISIC ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, tidak hanya untuk persyarikatan Muhammadiyah akan tetapi juga untuk umat islam secara keseluruhan. (Dita/Syifa)