MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Program studi Ilmu Hadis (Prodi ILHA) Universitas Ahmad Dahlan adakan Workshop Peninjauan Kurikulum pada Sabtu (25/06) di KJ Hotel. Dalam sambutannya, kepala Prodi ILHA Jannatul Husna mengatakan bahwa Kurikulum yang berjalan saat ini merupakan kurikulum yang telah ditetapkan pada tahun 2017.
“Dalam aturannya, masa berlaku kurikulum maksimal empat tahun. Itu berarti kurikulum kita sekarang telah sampai pada batas waktu maksimalnya dan untuk semester berikutnya sudah harus menggunakan kurikulum yang baru. Oleh karenanya di acara workshop ini kami harapkan masukan dari bapak ibu terhadap kurikulum yang baru ini yang insya Allah akan diterapkan pada tahun ajaran berikutnya,” ujar Jannatul Husna.
Pakar tokoh-tokoh hadis Nusantara ini juga mengatakan bahwa profil lulusan prodi ILHA yang telah direncanakan untuk kurikulum baru ini ada empat: ahli hadis pemula, peneliti hadis pemula, ahli digitalisasi hadis, dan praktisi hadis. Jannatul Husna optimis kelak ILHA UAD akan mencetak para pakar hadis, terutama di kalangan milenial.
Sejalan dengan Jannatul Husna, Dekan Fakultas Agama Islam UAD Nur Kholis dalam kesempatan itu juga memberikan beberapa penegasan sebagai rambu yang bisa dipedomani untuk menyusun kurikulum yang baru nanti.
“Workshop kurikulum ini sifatnya peninjauan, karena itu, kalau ada hal yang dianggap penting dan masih relevan dari kurikulum sebelumnya, hendaknya dipertahankan, sembari menambah hal-hal lain yang juga dianggap penting ke depannya,” tutur Nur Kholis.
Nur Kholis mendorong agar setiap dosen tidak kehilangan fokus dan teguh loyalitas mencetak kader-kader pakar hadis. Sebab, ILHA bukan semata sebuah jurusan dalam satu universitas saja, melainkan dalam sejarahnya juga memiliki misi persyarikatan, yaitu untuk mencetak kader-kader Muhammadiyah yang nantinya diharapkan memenuhi kebutuhan persyarikatan dan amal usaha Muhammadiyah.
“Prodi Ilmu Hadis UAD adalah satu-satunya prodi Ilmu Hadis yang ada di antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Jadi, kebutuhan PTM terhadap dosen hadis akan bertumpu pada UAD, begitu pula dengan amal-usaha Muhammadiyah. Sehingga kami betul-betul mengharapkan masukan bapak ibu sekalian agar ILHA dapat tetap eksis dan berperan positif ke depan,” ujar Nur Kholis.