MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG – Keberadaan jamaah adalah inti dari hidup-matinya sebuah aktivitas dakwah. Bagi organisasi tradisional seperti Nahdlatul Ulama, hal ini jarang terjadi karena mereka memiliki forum rutin seperti Yasinan, Tiba’an, Barzanji, dan Tahlilan.
Adapun bagi Muhammadiyah, interaksi jamaah umumnya dilakukan melalui dua hal, yaitu saat rapat dan pengajian. Rapat berfungsi untuk memfasilitasi interaksi para pengurus, sementara pengajian memfasilitasi interaksi antara pengurus dan jamaah. Oleh karena itu, pengajian menjadi hal mutlak bagi hidup-matinya gerakan Muhammadiyah.
Di beberapa tempat seperti Magelang, Muhammadiyah sempat mengalami kemandekan dakwah dan Amal Usaha (AUM) akibat minimnya interaksi jamaah. Berangkat dari keprihatinan itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magelang pun menggagas konsep bernama SKBM, Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah.
“Dari riset sejarah tahun 2008, di masing-masing PCM dan PRM diketahui bahwa keberadaan Muhammadiyah di akar rumput timbul karena faktor pengajian yang dilakukan oleh para pendahulu sehingga menggairahkan para pimpinan untuk mengadakan pengajian yang menyenangkan,” ungkap akademisi UM Magelang, Agus Miswanto dalam Seminar Pra Muktamar, Senin (23/5).
Menurut Agus, konsep SKBM ini dapat dijadikan sebagai alternatif efektif untuk menghidupkan kembali dakwah Muhammadiyah yang sempat mandek di berbagai daerah. Berupa seperti festival, SKBM sendiri dilakukan empat bulan sekali atau satu tahun empat kali. Meski sempat pesimis di awal inisiasi, gerakan SKBM terbilang moncer. Untuk mengumpulkan jamaah, SKBM memberi mandat kepada seluruh AUM di Magelang untuk terlibat memeriahkannya.
“Sehingga sekolah-sekolah Muhammadiyah diinstruksikan bisa hadir pada saat SKBM. Dan pada awal 2008 itu antusiasmenya luar biasa PDM bersama PCM, PRM, AUM dan lain-lain luar biasa. Ada sepuluh ribu jamaah yang hadir yang saat itu tidak pernah diperkirakan,” ungkapnya.
“Sehingga kemudian SKBM itu memobilisasi masa Muhammadiyah dari berbagai penjuru di Magelang dan memberikan satu kebanggan kepada warga Muhammadiyah untuk mereka berempati, bersimpati dan lain sebagainya sehingga kemudian berbagai kegiatan itu SKBM banyak memacu hal bagi pertumbuhan Muhammadiyah di berbagai aspek,” pungkas Agus. (afn)