MUHAMMADIYAH.OR.ID, SIDOARJO—Menjelang Hari Raya Idul Adha merebak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, khususnya mamalia yang berkuku belah. Tidak pelak adanya penyakit ini menimbulkan kekhawatiran.
Menyikapi penyebaran dan Hari Raya Idul Adha, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Jawa Timur (Jatim) gelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Qurban pada, Sabtu (21/5) di Aula Smamda, Sidoarjo.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim Drh Dedy Fakhrudin dalam paparannya menyebut bahwa, Daging sapi aman dikonsumsi sebab penyakit mulut dan kuku tidak menular ke manusia.
“Penyakit mulut dan kaki ini beda dengan rabies, antraks, atau brucellosis yang bisa menular ke manusia,” kata Dedy.
Dia menjelaskan gejala-gejala penyakit mulut dan kuku yang diidap oleh hewan ternak sapi ditandai dengan sariawan parah di bibir, gusi, lidah, langit-langit sehingga tidak bisa makan. Penyakit ini paling ditakuti karena lebih sulit membasminya dibandingkan rabies dan antraks.
“Gejala kedua luka di sekitar kuku dan kaki sehingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Karena itu sapi depresi luar biasa,” ungkapnya.
Panitia Penyembelihan Hewan Kurban tidak perlu cemas dan panik saat menyembelih sapi apabila bergejala PMK. Daging kurban tetap aman dibagikan. Di Indonesia selama 40 tahun ini sudah tidak ditemukan PMK sejak 1983. Lalu pemerintah tahun 1986 menyatakan Indonesia bebas PMK.
Karena itu perlu diteliti sumber penularan penyakit kuku dan mulut yang menyebar dari mana asalnya. Walaupun daging sapi aman bagi manusia, sambung dia, PDHI siap menerjunkan ke titik-titik penyembelihan hewan kurban, termasuk milik Lazismu Jatim.
Sementara itu Ketua LazisMu Jatim, Drh. Zainul Muslimin menuturkan bahwa LazisMu mendukung upaya pencegahan penularan PMK. Dukungan tersebut melalui keputusan bahwa LazisMu tidak mengirim sapi antar daerah.
Zainul menambahkan, hewan kurban Lazismu dijamin kesehatannya karena selalu diperiksa. Pemotongannya kerja sama dengan Rumah Pemotongan Hewan yang sudah disurvei halalnya. Selain itu daging dari LazisMu dikemas dalam kaleng dalam bentuk RendangMu dan KornetMu.
“Kemasan daging ini menjadikan distribusi jadi lebih panjang, praktis, dan siap makan. Kita kirimkan ke warga miskin atau daerah bencana,” tandasnya.