MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Tokoh umat Kristiani sekaligus sahabat Allahyarham Buya Syafii Maarif, Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty atau yang dikenal sebagai Jacky Manuputty hadir dalam forum Takziah Virtual PP Muhammadiyah, Jumat petang (27/5).
Menyampaikan duka cita mendalam, Pendeta Jacky menganggap Buya Syafii sebagai sumber inspirasi yang otentik.
“Sejak saya pertama kali menerima Maarif Award pada 2007, di situ saya terus berkomunikasi dengan Buya dan pada banyak kesempatan saya jumpa dan saya menimba seluruh pengetahuan dan kebijakan Buya yang saya anggap sebagai sumur yang tidak pernah kering,” ujarnya.
Tokoh perdamaian dari Ambon sekaligus Asisten Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Iman dan Antarperadaban sampai 2019 itu juga menganggap sosok Buya Syafii sebagai guru dan orangtua.
“Saya belajar dari Buya bahwa mereka yang berakar dengan sangat dalam pada agamanya harusnya terbuka pada kemanusiaan dan mencintai bangsa ini. Itu yang dikatakan Buya dalam lakon kehidupannya. Saya mengingat Buya pernah mengatakan saat ini banyak sekali orang yang memuja-muja Pancasila tetapi mengkhianatinya di dalam tindakan. Ungkapan yang sangat dalam maknanya tetapi sekaligus mengingatkan saya dan banyak teman untuk tidak lelah menjaga negeri ini. Kita betul-betul berduka, negeri ini betul-betul berduka kehilangan guru bangsa,” ucapnya sambil menahan air mata.
“Dan hari ini semoga dari seluruh harapan dan doa-doa Buya bagi bangsa ini kita semua bisa berjalan pada langkah yang ditinggalkannya. Saling mengasihi, saling peduli, apapun latar belakang kita dengan inspirasi oleh kedalaman iman agama kita masing-masing dan kita menjadi satu sebagai pilar-pilar yang kokoh, penjaga nurani bangsa ini, menjaga bangsa ini,” pungkasnya. (afn)