Kamis, 24 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Mengenal Paham Agnostik: Apa dan Bagaimana

by ilham
3 tahun ago
in Berita, Hikmah, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
Mengenal Paham Agnostik: Apa dan Bagaimana

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Salah satu dari lima virus yang ditengarai sebagai unsur yang pelan-pelan mengikis identitas nasional para pelajar Indonesia dari jati diri bangsa adalah agnostisisme.

Virus ini ditengarai sebagai bentuk laten dari cara pandang dan kebijakan yang berusaha menjauhkan siswa dari nilai-nilai ketuhanan dan agama. Sebab agnostisisme merupakan sebuah pandangan yang mengatakan bahwa kebenaran tertinggi tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui.

Dalam Pengajian Tarjih edisi ke-166, Ustadi Hamsah menerangkan bahwa fenomena ini pertama muncul pada abad ke-19 di Eropa. Istilah “agnostik” diperkenalkan secara mendasar oleh Thomas H. Huxley (1869). Dalam pandangan Huxley, agnostik adalah cara pandang baru untuk mengkritisi cara pandang kekristenan (teologis/mistik). Munculnya fenomena ini tidak dapat dilepaskan dari konteks masyarakat Eropa waktu itu yang berpijak pada argumen empiris atau rasional.

“Agnostisisme merupakan cara pandang baru di Eropa yang merespon cara pandang gnostisisme di kalangan umat Kristiani. Sederhananya, agnostisisme bisa dianggap sebagai metode berpikir yang rasional berdasarkan bukti,” ujar Ustadi pada Rabu (16/03).

MateriTerkait

Habib Ja’far: Muhammadiyah Harus Terus Lanjutkan Jejak Kepeloporan Kiai Dahlan dalam Isu Kemanusiaan

Muhammadiyah Turki Ekspansi Dakwah Global, Persiapkan Markaz Dakwah

Jangan Dekati Zina: Demi Anak yang Tak Berdosa

Menurut Ustadi, agnostik berbeda dengan ateis. Meski sama-sama meragukan adanya konsep Ilahi, namun perbedaannya ialah ateis telah sepenuhnya tidak mempercayai adanya Tuhan, sementara agnostik tidak terlalu peduli apakah Tuhan itu ada atau tidak. Dengan kata lain, seorang agnostik akan menangguhkan penilaian tentang masalah-masalah metafisik dan teologis terutama pertanyaan abadi tentang apakah Tuhan itu ada atau tidak.

Lebih lanjut, Ustadi mengutip pernyataan seorang pemikir abad ke-20 Bertrand Russel yang mengatakan bahwa bagi seorang agnostik, mustahil untuk mengetahui kebenaran yang diajarkan oleh agama-agama seperti kebenaran tentang Tuhan dan hari akhir. Kalaupun bukan mustahil, kata Russel, setidaknya tidak mungkin untuk saat ini (at least impossible at the present time).

Ustadi menyebut tiga akar munculnya agnostisisme, di antaranya: pertama, modernisme. Kemajuan pada abad modern sebagai hasil dari rasionalitas menciptakan pandangan yang cenderung menilai agama sebagai sesuatu yang menghambat zaman.

Modernisme juga mendorong manusia untuk berpikir bahwa Tuhan harus bisa dijelaskan secara rasional. Karena tak mampu dijangkau akal pikiran, akhirnya Tuhan diabaikan. Kedua, motivasi keagamaan. Sebagai turunan dari konsep Tuhan, agonistisisme juga menolak dogma dan indoktrinasi dalam agama. Penyebab umumnya berasal dari kombinasi doktrin-doktrin agama yang diterima, kemudian dievaluasi dengan membandingkannya melalui temuan-temuan filsafat dan sains.

Di sisi lain, lingkungan sosial dan hipokrisi insitusi keagamaan terkadang menjadi pemicu seseorang memutuskan jadi seorang agnostik. Ketiga, cara berpikir yang instan. Karena seorang agnostik tidak mempedulikan apakah Tuhan ada atau tidak, akhirnya dalam memandang doktrin agama, mereka cenderung memiliki kesimpulan tanpa premis atau premis yang tidak relevan. Maksudnya, mereka tak mau repot-repot membangun premis mengapa mereka “diadakan” atau siapa yang “mengadakan”, namun langsung berkesimpulan bahwa Tuhan dan agama tidak penting bagi kehidupan.

“Inilah gambaran umum tentang agnostik dan ini merebah di kalangan generasi muda. Keraguan tentang keberadaan Tuhan itu akan berimplikasi pada sikap hidup yang tidak berdasar pada dorongan ketuhanan,” ujar Ustadi.

Tags: agnostikAgnostikmeislamPemahaman
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Jangan Pernah Putus Menjalin Hubungan dengan Allah

Next Post

Pemilu Di Indonesia Lebih Cocok Menggunakan Sistem Proporsional Terbuka

Baca Juga

Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025
Berita

Kalender Hijriah Global Tunggal Jadi Solusi Penanggalan Islam Modern

09/07/2025
Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Berita

Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

08/07/2025
Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih
Berita

Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih

13/01/2025
Perubahan Radikal dari Fisikal ke Digital, Tantangan Abad Kedua Muhammadiyah
Berita

Memetik Hikmah dari Sejarah Penetapan Tahun Baru Hijriah

27/07/2024
Next Post
Alasan Muhammadiyah Usulkan Pemilu Legislatif Kembali ke Sistem Proporsional Tertutup

Pemilu Di Indonesia Lebih Cocok Menggunakan Sistem Proporsional Terbuka

Tekan Angka Stunting di Indonesia, BKKBN Gandeng Muhammadiyah Sebagai Mitra Strategis

Tekan Angka Stunting di Indonesia, BKKBN Gandeng Muhammadiyah Sebagai Mitra Strategis

Jadi Wisudawan Terbaik, Mahasiswa UMM Asal Afrika Sebut Berkat Lingkungan Pendidikan Muhammadiyah yang Suportif

Jadi Wisudawan Terbaik, Mahasiswa UMM Asal Afrika Sebut Berkat Lingkungan Pendidikan Muhammadiyah yang Suportif

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.