MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA— Kehadiran Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais adalah bentuk berpikir secara lengkap, komprehensif atau menyeluruh yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Demikian disampaikan Dahlan pada (12/2) di acara Pembukaan Turnamen VII Seni Tapak Suci Virtual Tingkat Pelajar se-Jawa Tengah yang diadakan oleh TS Unit 003 Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Menurutnya, bentuk berpikir komprehensif Muhammadiyah dibuktikan bahwa meski sebagai organisasi keagamaan namun yang diurus bukan hanya masalah akhirat saja, tapi juga urusan dunia, termasuk seni, budaya dan olahraga.
Selain itu, Tapak Suci juga membawa kesehatan bagi jasmani yang menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Dahlan menyebut, bahwa kesehatan jasmani dalam Islam merupakan suatu yang penting, bahkan ada doa khusus yang ditujukan kepada Allah SWT untuk meminta kesehatan jasmani.
“Ini luar biasa setelah kita mohon keselamatan dalam berislam, maka tiga berikutnya dalam doa itu adalah ukuran keberhasilan pembangunan manusia,” ungkapnya.
Dahlan menjelaskan, pembangunan manusia atau human development index memiliki tiga ukuran yaitu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Kesemua itu disebut dalam doa selamat dunia akhirat “Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiini wa ‘aafiyatan fil jasadi wa ziyadatan fil ilmi wabarakatan firrizqi…..”
“Orang yang menyusun doa ini luar biasa, menaruh tiga ukuran terpenting kualitas manusia didalamnya dan diletakkan di depan,” tutur Dahlan.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kader ini melanjutkan, kader Tapak Suci tidak boleh cukup atau berhenti pada kredo dengan Iman dan Akhlak Menjadi Kuat dan Tanpa Iman dan Akhlak Menjadi Lemah, tapi harus disempurnakan dengan iman dan amal salih.
Bahkan jika diperluas lagi, kader Tapak Suci juga bisa menerjemahkan aktivisme mereka dengan trilogi yaitu iman, ilmu, dan amal. Menurut Dahlan, yang demikian itu memiliki landasan resmi yang tertuang dalam Al Quran. Akan tetapi meski demikian sebagai kredo ia berharap tidak terlalu panjang, kata iman dan akhlak sudah cukup.