MUHAMMADIYAH.OR.ID, GAMPING – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan bahwa kekuatan dan kemandirian dinilai tidak cukup dengan dogma-dogma dan etos dakwah Amar ma’ruf nahi munkar tanpa disertai dengan kemampuan-kemampuan daya tawar tinggi dalam relasi sosial ekonomi politik budaya yang satu pilarnya adalah ekonomi.
“Dalam konteks umat Islam, ekonomi juga menjadi niscaya, sedang umat Islam ingin menjadi khoiro ummah menjadi umat terbaik jika umat Islam ingin bersaing dengan golongan lain dalam semangat fastabiqul khairat,” terangnya, pada Peresmian Gudang dan Dokumen Terpadu Suara Muhammadiyah, Ahad (20/2).
Haedar menjelaskan jika umat Islam ingin tangan di atas dan bukan tangan di bawah dan jika Islam atau umat Islam ingin masuk dalam kancah kekuasaan politik, maka bagaimanapun harus tetap memiliki kemampuan menguasai ekonomi.
Tetapi, lanjut Haedar, kenyataan menunjukkan bahwa umat masih tertinggal di bidang ekonomi bahkan kalau berbicara tentang kemiskinan masih melekat dengan kaum muslim.
“Maka perjuangan di bidang ekonomi umat membangun kemandirian ekonomi umat sekaligus juga kemandirian umat, itu merupakan bentuk jihad dan dakwah Amar ma’ruf nahi munkar yang sama pentingnya dengan bidang lain bahkan kalau mengikuti logika ushul fiqih utamakan yang terpenting dari yang penting. Maka jihad di bidang ekonomi menjadi sangat diutamakan dan wujud dari dakwah Amar ma’ruf nahi munkar,” terang Haedar.
Bahkan, menurut Haedar dakwah amar ma’ruf nahi munkar jika ingin memerlukan daya tawar tinggi tidak mungkin hanya dengan semangat militansi keagamaan semata, tidak cukup dengan integritas tetapi dengan kekuatan ekonomi.
Menurutnya Muhammadiyah masih punya PR untuk bekerja sama membangun kekuatan ekonomi umat Islam sehingga umat Islam dapat menjadi umat terbaik.
“Terbaik aqidah, ibadah dan akhlaknya tetapi juga terbaik dalam akhlak dalam muamalah duniawiyah, muamalah duniawiyah itu bagian penting dari Islam sehingga umat Islam juga memerlukan kuat secara muamalah satu diantaranya adalah ekonomi. Dalam konteks bangsa tentu umat islam yang mayoritas dalam muhammadiyah sebagai gerakan islam yang modern dengan berbagai amal usahanya akan menjadi kekuatan strategis dalam konteks kebangsaan, ekonomi menjadi catatan kita untuk menjadi yang terdepan dalam kehidupan ekonomi,” jelas Haedar.
Selain itu banyak teori bahwa ekonomi akan mempengaruhi politik dan tidak sedikit mereka yang kelompok kecil tetapi punya kekuatan ekonomi bisa mempengaruhi politik apalagi ketika kekuatan ekonomi sudah bersinergi dengan politik akan menjadi kekuatan yang sangat besar. Maka usaha-usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah untuk gerakan ekonomi harus dilakukan secara nyata.
“Maka apa yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah dengan membikin logmart, dengan membikin outlet atau juga SM corner di berbagai tempat dan insyaAllah sudah akan membikin tower. Maka hari ini kita menjadi saksi bahwa suara Muhammadiyah akan terus memperkuat usaha di bidang bisnisnya satu diantanya adalah mengebangkan pusat gudang dan dokumen terpadu, yang insyaAllah dari pusat gudang dan dokumen terpadu ini sm akan terus bergerak membangkitkan ekonomi persyarikatan umat dan bangsa sehingga itu menjadi kekuatan yang berdaulat dan berdikari di negeri sendiri dengan tetap rendah hati berjaringan dan mampu bersinergi dengan seluruh kekuatan umat dan bangsa,” pungkas Haedar.