MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWAKARTA— Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan selain dalam rangka silaturahmi yang sifatnya kerohanian, PP Muhammadiyah jika datang ke suatu daerah seringkali dibarengi dengan silatul a’mal.
Silatul a’mal yang dimaksud oleh Haedar jejak pembangunan fisik, baik itu bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi maupun dakwah yang bersifat memajukan bangsa kita. Ia mencontohkan, selama dua bulan terakhir ketika kunjungan ke Jawa Barat, Muhammadiyah selalu meninggalkan jejak menapaki jalan kemajuan bangsa.
Pada bulan lalu saat ke Pangandaran, Muhammadiyah bersepakat akan mendirikan Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Pangandaran. Di bulan yang sama, Haedar bersama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meluncurkan program bantuan LazisMu untuk korban Gunung Semeru, Jawa Timur.
Termasuk rangkaian kunjungan ke Jabar pada 22-23 Januari 2021 ini juga akan melaksanakan Ground Breaking Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Bandung Selatan. Bukan hanya Muhammadiyah, di saat yang sama ‘Aisyiyah juga meresmikan Amal Usaha bisnis di Bandung yaitu ABS Café dan ABS Mart.
“Mudah-mudahan kedepan ada satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) setelah saya berkunjung ke sini (Purwakarta),” ucapnya pada (22/1) di acara Pengajian Akbar Muhammadiyah Kabupaten Purwakarta.
Silatul amal yang dilakukan oleh Muhammadiyah memang sudah melekat pada diri persyarikatan, sebab sejak awal berdiri Muhammadiyah ingin menghadirkan Islam sebagai din al hadharah atau agama yang membawa kemajuan peradaban.
Menurutnya hal itu tidak berlebihan, sebab oleh Nabi Muhammad Islam diproyeksikan sebagai agama pembangun peradaban. Itu dibuktikan melalui ayat pertama yang turun, yaitu perintah untuk membaca. Jika membaca dimaknai secara luas, maka sumber utama membangun peradaban adalah dengan membaca.
“Iqra’ ini adalah pondasi peradaban, tetapi tidak sembarang iqra’. Iqra’ yang dilandasi oleh tauhid, pengakuan atas Allah sebagai pencipta seluruh alam beserta isinya,” ungkapnya.
Maka peradaban yang dibangun adalah peradaban yang berdiri di atas tauhid, namun tauhid yang multidimensi. Melalui semangat iqra’ Nabi Muhammad berhasil membangun Peradaban Bangsa Arab menjadi bangsa yang berkeadaban tinggi. Semangat iqra’ untuk membangun peradaban kemudian ini dibarengi dengan pembangunan akhlak.