MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRANADA—Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Spanyol diresmikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 22 Oktober 2020. Ketua PCIM Spanyol Moch. Iqbal mengatakan bahwa anggotanya didominasi para pelajar yang sedang menimba ilmu di negeri Matador, namun tidak sedikit juga mereka yang telah menjadi pekerja profesional.
“Melalui aplikasi Zoom kita mendiskusikan atau menginisiasikan bagaimana kalau kita mendeklarasikan PCIM Spanyol karena kita merasa Muhammadiyah ini harus mengepakkan sayapnya di Bumi Andalusia,” ujar Moch. Iqbal dalam webinar yang diselenggarakan IMM Sukoharjo pada Senin (17/10).
Landasan pendirian PCIM Spanyol berdasarkan QS. Ali Imran ayat 104. Dalam tafsir al-Manar makna lafadz “minkum” di ayat tersebut dimaknai sebagai “min bayaniah” yang berlaku pada setiap umat muslim agar mau melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Atas dasar inilah, PCIM Spanyol berdiri sebagai ikhtiar mengembangkan dakwah Islam Berkemajuan di tanah yang pernah menjadi pusat peradaban Islam.
“Masyarakat itu butuh dakwah, tetapi dakwahnya harus menyesuaikan diri dengan masyarakat yang dihadapinya. Kalau di Spanyol tidak bisa dengan cara menyampaikan hal-hal khilafiyah, perbedaan-perbedaan pandangan fikih atau mazhab, tapi lebih diutamakan dakwah yang bisa diterima semua golongan,” ujar dosen Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Beberapa rencana yang akan dilakukan ialah mendatangkan lebih banyak lagi pelajar Indonesia ke negeri Spanyol, menjadi perpanjangan tangan khidmat bagi Muhammadiyah terutama di area kemanusiaan, mendorong produk Indonesia berlabel halal masuk ke Spanyol (karena sementara ini Thailand dan Korea yang malah mendominasi), dan eksplorasi Andalusia sebagai sejarah peradaban Islam Berkemajuan.
“Indonesia baru bisa mengirimkan mie instan dan beberapa bumbu dapur. Kita kalah saing dengan Korea dan Thailand dalam mengirim produk halal ke Spanyol. Semoga ke depan bisa lebih ditingkatkan lagi,” harap Moch. Iqbal.