MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMPUNG — Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut Nahdlatul Ulama (NU) sudah mulai terpengaruh Muhammadiyah. Ungakapan bernada candaan ini disampaikan melalui akun Twitter @Abe_Mukti pada Kamis (23/12). Ada dua alasan mengapa NU diam-diam mulai mirip Muhammadiyah.
“Pertama, saat Pembukaan Muktamar ke-34 NU, pidato dan sambutan tidak ada yang lucu. Serius semua! Kedua, tidak ada yang merokok di arena mulai dari pra-acara sampai selesai seluruh rangkaian Pembukaan. Rupanya NU sudah mulai terpengaruh Muhammadiyah,” canda Mu’ti.
Seperti diketahui Mu’ti ikut hadir sebagai tamu undangan dalam pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Ponpes Darussa’adah, Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Hal ini diinformasikan Mu’ti lewat unggahan di akun media sosialnya. Dalam foto unggahannya, ia bersama sejumlah tokoh NU lainnya seperti Zuhairi Misrawi, Asrorun Niam Sholeh, Maman Imanulhaq, Abdul Moqsith Ghazali dan lain sebagainya.
Penampilan Mu’ti dalam foto tersebut tampak berbeda dari orang-orang di sekelilingnya. Ia memakai batik berlogokan Muhammadiyah dan yang paling menonjol, tidak memakai sarung. Hal ini seolah menjadi garis pembeda antara muslim modernis dan tradisionalis. Meskipun begitu, Mu’ti tetap tampak akrab bersama para tokoh NU tersebut.
Di akun sosial medianya, Mu’ti menyampaikan bahwa melalui Muktamar kali ini, NU selain mencerminkan karakter santri dan budaya pesantren, juga menunjukkan kepedulian NU terhadap situasi bangsa Indonesia yang masih dalam situasi keprihatinan karena pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan pelaksanaan Muktamar yang bernuansa sederhana.
“Saya melihat suasana di arena Muktamar sangat tertib dan penuh kesederhanaan. Selain sebagai karakter santri dan budaya pesantren, juga mencerminkan kepedulian NU terhadap situasi bangsa yang masih prihatin karena pandemi Covid-19,” cuit akun Twitter Mu’ti.
Mu’ti juga berharap dengan terpilihnya KH. Miftakhul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH. Yahya Cholil Tsaquf sebagai Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, diberikan kekuatan dan hidayah Allah dalam mengemban amanat jamaah dan Jamiyah NU. Tak lupa, ia juga mengucap terima kasih kepada KH. Said Aqil Siradj yang telah memimpin PBNU dan telah bekerjasama dengan baik dengan Muhammadiyah dan Ormas Islam lainnya.
“Kami berharap kepada KH. Miftakhul Akhyar dan KH. Yahya Cholil Tsaquf untuk dapat memperkuat ukhuwah yang sejati serta meningkatkan kerjasama dengan berbagai elemen pihak, termasuk dengan Muhammadiyah dalam memajukan umat, bangsa, dan negara,” cuit akun Twitter @Abe_Mukti pada Jumat (24/12).