MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Ketua Badan Pengurus LazisMu, Mahli Zainuddin Tago mengucap syukur atas diperolehnya Penganugerahan Penghargaan Muhammadiyah 2021 kepada LazisMu dalam Bidang Sosial Ekonomi.
Terkait dengan perolehan penghargaan tersebut, sekaligus menyerap semangat dari momentum Milad ke-109 Muhammadiyah, Mahli mengajak seluruh civitas LazisMu untuk semakin giat dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk LazisMu yang lebih baik lagi kedepannya melalui akselerasi semangat memberi untuk negeri.
“Mari teman-teman LazisMu dimanapun berada, di KL (Kantor Layanan), daerah, apalagi Pusat, dengan momentum Milad ke-109 Muhammadiyah, kita tingkatkan semangat dalam semua lini. Umat menunggu kiprah optimal kita lebih lanjut. Kita akselerasikan semangat ‘Memberi untuk Negeri’ dengan penuh kegembiraan,” ungkap Mahli dikutip muhammadiyah.or.id pada (19/11).
Penghargaan tersebut diberikan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam rangkaian Resepsi Milad ke-109 Muhammadiyah yang diselenggarakan pada (18/11) secara hybrid. Penghargaan yang diterima oleh LazisMu ini bukanlah suatu yang mengherankan, sebab selain pengakuan dari internal, LazisMu juga mendapat pengakuan atas perannya dari eksternal Muhammadiyah.
Terakhir kali, LazisMu meraih penghargaan sebagai Fundraising Kemanusiaan Terbaik di ajang Indonesia Fundraising Award (IFA) 2021. Jika dirunut ke belakang, sesuai data yang berhasil dihimpun Panitia Milad ke-109 Muhammadiyah, LazisMu sejak tahun 2017 sampai dengan 2020 tidak pernah absen memperoleh penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Terkait dengan eksistensi dan diperolehnya pengakuan dari banyak pihak, terutama atas peran sosial dan ekonomi yang diperankan dengan baik oleh LazisMu, tidak bisa dilepaskan dari latar belakang berdirinya, yang kemudian gerak taktisnya dikontekstualisasikan dengan situasi dan kondisi zaman dan permasalahan umat yang terus dinamis.
“Berdirinya LazisMu dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang terus berkembang,” sebagaimana dikutip dari latar belakang berdirinya LazisMu.
LazisMu yang berpusat di Jakarta dan Yogyakarta, dengan 1277 kantor layanan nya baik di wilayah dan di daerah. LazisMu dalam konteks kekinian, bukan hanya mentasarufkan zakat yang berhasil mereka himpun bukan hanya kepada mustahiq yang ditentukan dalam 8 asnaf. Melainkan penerima kebermanfaatan LazisMu diperluas yang dikonkritkan ke dalam 6 Pilar Program LazisMu.
Pertama pilar pendidikan, program peningkatan mutu sumber daya manusia dengan menjalankan berbagai program di bidang pendidikan berupa pemenuhan sarana dan biaya pendidikan. Kedua pilar kesehatan, yakni program LazisMu yang berfokus pada pemenuhan hak-hak mustahik untuk mendapatkan kehidupan yang berkualitas melalui layanan kesehatan.
Keiga pilar ekonomi, yakni program peningkatan kesejahteraan penerima manfaat dana zakat dan donasi lainnya dengan pola pemberdayaan maupun pelatihan wirausaha. Keempat pilar sosial kemanusiaan, yakni program LazisMu dalam penanganan masalah sosial yang timbul akibat ekses external terhadap kehidupan mustahiq, seperti bantuan bencana, pendampingan manula, dan kegiatan karitatif.
Kelima pilar dakwah, yakni pilar yang berfungsi menguatkan sisi ruhani dan pemenuhan kebutuhan untuk kegiatan dakwah dengan tujuan kemandirian para da’I dan institusi dakwah. Dan keenam adalah pilar lingkungan, yakni berkaitan dengan sumbangsih LazisMu untuk peningkatan kualitas lingkungan bagi kehidupan masyarakat dan ekosistem yang lebih baik.