MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Saat ini, dunia industri global sedang memasuki era baru yang dikenal sebagai era digital 4.0. Walaupun begitu, tidak hanya pekerja industri saja yang terkena dampak dari perubahan pesat ini, tetapi sekarang semua orang menjadi bagian dari era digital.
“Perubahan karena internet begitu pesat. Jika dulu perubahan terjadi dalam kurun 100 tahun sekali, sekarang hampir setiap tahun mengalami perubahan,” kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam acara yang diselenggarakan Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah pada Jumat (26/11).
Secara umum, Indonesia sudah secara aktif menapaki era baru yang ditandai dengan bergeraknya berbagai sektor kehidupan ke arah digital serba otomatis. Fenomena ini bisa dilihat dengan bukti kalau semakin banyaknya perusahaan-perusahaan berbasis digital di sekitar masyarakat. Karenanya Dadang menegaskan bahwa melek digital di zaman sekarang telah menjadi keniscayaan.
“Saat ini semuanya serba digital. Kebanyakan anak muda sekarang mengenal penceramah dari youtube. Ini harus menjadi jadi perhatian kita bersama,” tutur Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Dadang berharap dengan adanya kegiatan ini, lahir konten kreator yang dapat melambungkan pikiran-pikiran Muhammadiyah agar tidak kalah dengan para pemain wacana lain di dunia maya. Selain itu, warga Muhammadiyah semakin bersinergi dan saling bahu-membahu mengkampanyekan ide-ide besar Muhammadiyah, merekatkan kerjasama lintas majelis, dan sebisa mungkin menghilangkan ego-sektoral antar lembaga di bawah naungan Muhammadiyah.
“Pelatihan ini sangat penting agar Muhammadiyah terus bisa beradaptasi menghadapi zaman digital ini. Saya berharap suatu hari nanti ada konten kreator dari Muhammadiyah yang bisa menguasai jagat maya,” kata pria kelahiran Garut, Jawa Barat, 5 Oktober 1952 ini.
“Dulu ada Prof Yunahar Ilyas, sekarang belum ada penggantinya. Kalau ini terus dibiarkan maka Muhammadiyah akan kehilangan generasi muda, cepat atau lembat pasti terjadi bila keadaan seperti ini dibiarkan,” pungkas Dadang.