MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’,” (HR Ahmad). Hadis tersebut disampaikan Rasulullah saw yang khawatir terhadap umat nya.
Disampaikan Fathurrahman Kamal, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah bahwasannya perbuatan riya’ ibarat semut hitam yang berada di atas batu karang yang hitam dan di tengah kegelapan malam.
“Artinya sesuatu yang sangat sama, bahkan jangankan orang lain kita barangkali sebagai orang yang beramal tidak merasakan bahwa sesuatu sesuatu itu adalah bagian daripada riya’,” tuturnya pada kajian Islamic Center UAD (26/9).
Untuk menghindarkan diri dari riya’, menurut Fathur ada baiknya mengingat hadis rasulullah yang menyebutkan Innamal a’maalu bin niyyah yang artinya perbuatan-perbuatan kita itu sesuai dengan niat.
Para ulama menjelaskan kepada kita tempat bersemayamnya niat itu ada di dalam qalbu, sehingga bukan di dalam pikiran apalagi lisan.
“Nah kalau niat itu berada di dalam qolbu, maka tentu yang harus kita rawat adalah qalbu itu sendiri agar tidak terjangkit dengan penyakit diantaranya adalah riya’,” terang Fathur.