MUHAMMADIYAH.OR.ID, GOWA – Sejak tahun 2020 Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Gowa, memproduksi peti jenazah khusus muslim yang diakibatkan virus Covid-19. Peti yang telah diproduksi sebanyak 18 buah. Tidak hanya membuat peti saja, MDMC Gowa juga melakukan pemulasaran jenazah seperti memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan.
Berbeda dengan yang disediakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Hasanuddin Wiratama M. Nur Ketua MDMC Gowa menjelaskan ukuran yang dibuatnya dengan panjang 190 cm, lebar 40 cm, dan tingi 50 cm dan model peti yang khusus didesain untuk muslim.
“Kalau yang peti jenazah biasa, modelnya didesain jenazah menghadap ke atas, seperti jenazah nonmuslim. Sehingga jika jenazah muslim menggunakan peti itu, tentu sudah tidak sesuai lagi dengan syariah. Peti yang kami buat itu sempit dan tinggi, jadi jenazah posisinya sudah miring dengan tangan kanan berada di bawah dan menghadap ke kiblat,” jelas Sanu panggilan akrabnya.
Berbekal contoh video pemulasaran jenazah Covid-19 dari negara tetangga, yakni Malaysia. Sanu berharap jenazah muslim dimakamkan secara syari. Peti ini diperuntukkan bagi jenazah Covid-19 yang meninggal di rumah atau yang sedang melakukan isolasi mandiri. Meski dalam pembuatannya menghabiskan dana sekitar Rp 2.500.000,- per peti, MDMC Gowa memberikannya secara gratis.
“Kalau dinilai dalam bentuk uang, estimasi biaya satu paket peti hingga 2,5 juta. Itu sudah termasuk dua lembar plastik jenazah, satu buah kantong jenazah, satu set kain kafan, dan kelengkapannya seperti kapas, handskun, handsanitizer, disinfektan dan yang lainnya,” tutur Sanu.
Tenaga Kerja dalam pembuatan peti tersebut adalah relawan MDMC Gowa yang beberapa diantaranya berprofesi sebagai buruh bangunan. Walaupun hasil kerja mereka dalam membuat peti ini tidak sebaik dari tukang peti profesional, namun kata Sanu, peti yang mereka buat sudah memenuhi standar dan fungsinya. Sehingga perihal keuangan dalam pembuatan peti, MDMC Gowa mengandalkan Donatur.
Sejak awal pembuatan peti tersebut, ia bersama timnya tidak pernah membuka donasi secara umum, baik dalam bentuk pamflet maupun flyer yang dipos di media-media sosial. MDMC Gowa hanya menghubungi beberapa relasi dan kenalannya melalui pesan WhatsApp dan telepon seluler agar dibantu membayar nota-nota barang yang dipesan di toko material dan toko perlengkapan jenazah.
“Saya utamakan sumbangan dalam bentuk barang, misalnya fulan mau nyumbang 20 ribu, saya arahkan untuk langsung ke toko bangunan untuk beli bahan kebutuhan kami. Nanti kami jemput barang itu di toko bangunan tersebut. Tapi, kalau jumlah banyak, biasanya toko bangunannya ada jasa pengantaran barang ke lokasi kami,” kata Dia.
MDMC Gowa kebanjiran permintaan peti, saat ini sedang memproduksi tujuh peti, namun sangat disayangkan, pengerjaan belum selesai namun dana sudah habis. “Stok sudah habis. Permintaan masih sering masuk. Kami dalam proses pengerjaan. Masih ada tujuh buah, tapi belum selesai dana sudah habis,” tutur lelaki yang juga pernah menjadi Ketua Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Muhammadiyah Gowa ini.
Sanu memberikan kontak whatsapp untuk masyarakat yang ini berpartisipasi dalam pembuatan peti jenazah Covid-19 dapat menghubungi 085259704791 via seluler maupun aplikasi whatsapp. (Yunda/Syifa)