MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Hadis yang diriwayatkan Ahmad ini dikutip Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam acara webinar dengan tema “Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan” pada Ahad (01/08). Bagi Bu Risma, penggalan hadis tersebut akan selalu relevan dengan berbagai ruang dan waktu.
“Sepanjang kaki dan tangan bisa digunakan untuk bagaimana kita memberikan manfaat arti kehadiran kita ada di dunia ini untuk orang lain, maka itulah semulia-mulianya manusia. Kita bisa bergerak dengan dakwah dalam lingkup kemanusiaan,” tutur mantan Walikota Surabaya ini.
Bu Risma merasa miris dengan kondisi anak muda di dalam negeri yang ikut antre menerima bantuan sosial. Jiwa muda seharusnya ikut rembug membantu mereka yang kesulitan, bukan menjadi bagian dari mereka yang menerima bantuan. Padahal, anak-anak muda yang masih memiliki kekuatan fisik dapat melakukan berbagai hal agar bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya seperti menanam pohon.
“Kalau kita menanam pohon, maka kita telah melakukan amal jariyah sepanjang pohon itu mengeluarkan oksigen dan manfaat bagi manusia. Jadi sebetulnya banyak sekali yang bisa kita lakukan. Karenanya, mari kita lakukan dari hal-hal yang kecil, tapi bisa bermanfaat,” ajak Bu Risma.
Bu Risma kemudian bercerita saat dirinya memimpin Kota Surabaya. Pada waktu itu harga cabai begitu mahal. Masyarakat mengeluh lantaran khawatir tingginya harga cabai akan memengaruhi harga sembako lainnya. Akan tetapi, Bu Risma menginstruksikan kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya agar menanam cabai secara mandiri. “Alhamdulilah kemudian warga Surabaya tidak ada keluhan lagi. Artinya tidak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa. Allah memberikan segalanya kepada kita,” katanya.
Bu Risma kemudian mengajak segenap pengurus Nasyiatul Aisyiyah di seluruh Indonesia untuk membangun kualitas anak muda agar mau bekerja keras dan menebar manfaat. Tidak ada kata lelah dan putus asa sebab sekiranya ada keinginan di situ ada jalan yang akan diberikan Allah.
“Saya berharap seluruh kader-kader Nasyiatul Aisyiyah di manapun berada, ayo kita sama-sama bergandengan tangan! Kita bangun tidak ada kata menyerah, tidak ada kata lelah, dan tidak ada kata putus asa. Kalau kita mau, Allah akan memberikan jalannya,” ajak Bu Risma.