MUHAMMADIYAH,OR,ID, YOGYAKARTA – Agama Islam mempunyai rujukan yang jelas terkait silaturahmi. Salah satunya tertuang dalam surat Ali Imron ayat 103 “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
Dari ayat tersebut kita hendaknya menjalin hubungan dalam jalinan tali Allah dan jagan sekali-kali kita itu berpecah belah. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada kegiatan Halal bi Halal Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA ITS) , Jumát (4/6), secara daring.
Haedar melanjutkan, bahwa kita harus mewaspadai juga benih atau virus yang mengganggu ukhuwah. Di surat al-hujarat ada frasa, sesungguhnya antar kaum mukmin itu bersaudara maka islahlah. “Islah itu supaya damai, dan InsyaAllah kalau kita damai maka Allah akan menurunkan rahmatnya. Di ayat sebelumnya kenapa ada kata Islah karena ada kemungkinan atau ada peristiwa dimana antar kaum beriman sekalipun yang satu agama itu dia bertengkar satu sama lain. Jadi berselisih, bertentangan, bertengkar itu bagian dari sunatullah sebenarnya. Tapi bagaimana bertengkar berselisih itu tidak berkepanjangan dan memperoleh titik temu, itulah yang disebut Islah,” jelas Haedar.
Dalam kehidupan manusia tidak ada hidup tanpa berselisih lebih-lebih kita umat manusia ini berbeda suku, ras, golongan, juga alam pikiran itu tentu selalu ada perselisihan tetapi kita diingatkan Allah swt supaya perselisihan itu jangan diawetkan.
“Perselisihan itu jangan terus diperbesar, dikapitalisasi, sebaiknya perselisihan pertengkaran itu diminimalisasi bahkan harus kita reduksi dan kita ganti dengan solidaritas kemanusiaan kita, dengan al-ukhuwah al basyariyah (salah satu konsep persaudaraan),”kata Haedar.