MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Melihat kejadian Tsunami Corona di India membuat relfeksi tersendiri bagi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Untuk itu, MCCC selalu berkoordinasi dengan jaringan MCCC daerah dan wilayah se-Indonesia terkait dengan kampanye protokol kesehatan.
“Kita belajar banyak dengan gagal fokusnya India menangani covid-19 dan jangan sampai terjadi di Republik kita tercinta ini,” ujar Arif Jamali Mu’is, Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Rabu (28/4).
MCCC melihat kita punya potensi yang hampir sama dengan India dengan jumlah penduduk yang besar. “Kalau kasus besar di India mulanya berawal dari longgarnya protokol kesehatan pada acara keagamaan nah di Indonesia hampir punya potensi yang sama,” tegasnya.
“Oke ada vaksin, Muhammadiyah mendorong bentuk vaksin itu tetapi MCCC tidak boleh lengah pada protokol kesehatan utama untuk preventif. Maka program MCCC maka terus mengampanyekan protokol kesehatan, bahwa vaksin penting itu terus kita gelorakan tetapi juga untuk menjaga covid-19 tidak membesar itu juga protokol kesehatan,” sambungnya.
Menurutnya, euforia vaksin yang tinggi membuat konsentrasi terhadap protokol kesehatan menjadi lengah. Apalagi di bulan Ramadan ini banyak masyarakat yang tidak kuasa menahan keinginan untuk berkumpul dan berkerumun.
“Oleh karena itu kita harus kenceng bareng-bahwa protokol kesehatan harus di kencangkan bersama. Kenapa program MCCC tidak bosan-bosan dialog soal covid ini karena upaya kita jangan sampai lengah untuk mengampanyekan protokol kesehatan,” jelasnya.
Arif Jamali juga mengatakan bahwa kondisi kita sekarang ini masih belum baik dan ancaman covid-19 itu masih ada. Maka menurutnya, selain mengencangkan protokol kesehatan Pemerintah juga perlu menegaskan kebijakan untuk membatasi WNA masuk ke Indonesia, apalagi dari negara-negara yang kasus covid-19 nya tinggi.
“Walaupun sudah ada yang terlanjur masuk duluan, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” kata dia.
Arif Jamali juga mencatat bahwasanya dalam mengatasi pandemi tidak bisa hanya sektoral atau Muhammadiyah saja tetapi harus upaya bersama dan kesadaran besama dan konsistensi sehingga bisa mengurangi dampak-dampak yang terjadi tidak seperti di India.
Catatan penting saya, ini pandemi tidak bisa sektoral tidak bisa Muhammadiyah saja, mumpung menurut saya grafik kita dari Januari itu sudah ada penurunan meski belum signifikan tapi ini harus konsisten sehingga kita bisa mengurangi dampak-dampak dan tidak terjadi tsunami corona seperti India.