Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Sejarah Vaksin dan Vaksinasi, Cara Terbaik Melawan Virus

by ilham
4 tahun ago
in Artikel, Opini
Reading Time: 4 mins read
A A

Oleh: Ilham Ibrahim

Penularan virus corona membawa dampak yang luar biasa. Perlahan tapi pasti virus tersebut telah menyebar ke hampir semua negara hanya dalam durasi tiga atau empat bulan saja dan berubah menjadi suatu pandemi. Para ahli ekonomi bahkan menyebut wabah ini menjadi hambatan terbesar pada pertumbuhan ekonomi global sejak krisis keuangan dunia tahun 2008.

Tanpa adanya vaksin, Covid-19 bukanlah virus mudah diatasi. Strategi perlawanan terhadap virus yang bisa diambil tentu saja adalah memutus rantai penyebarannya. Dalam situasi saat ini, virus tidak lagi peduli dengan garis-garis peta atau warna bendera kita. Mikroba parasit ini hanya peduli bagaimana seleksi alam memilih gen-gen mereka untuk terus hidup dan menggandakan diri.

Sentralnya posisi vaksin dalam menyudahi neraka pandemi ini membuat para peneliti di perusahaan farmasi dan universitas berlomba mengembangkan cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang berkelanjutan. Proyeksi paling optimis menunjukkan vaksin bisa tersedia pada Januari 2021. Prediksi lain yang lebih hati-hati menunggu setidaknya 18 bulan. Namun dalam lanskap perjalanan panjang sejarah vaksin, bahkan ukuran 18 bulan ‘menanti vaksin’ adalah sesuatu yang mendekati kecepatan cahaya. Jauh sebelum Covid-19, manusia setidaknya harus menunggu berabad-abad lamanya untuk menemukan cara pengobatan efektif ketika wabah melanda.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Sejarah Singkat Vaksinasi

Pada Abad Pertengahan, ketika manusia menghadapi wabah seperti Maut Hitam (dikenal dengan nama lain “Wabah Hitam” atau Black Death), mereka tidak tahu seekor kutu mungil bernama Yersinia Pestis menjadi predator mematikan, menewaskan jutaan orang di Afrika Utara, Eropa Selatan, dan Asia Tengah. Setelah Maut Hitam yang mengamuk pada abad ke-14 Masehi, epidemi yang lebih buruk lagi melanda Amerika, Australia, dan Kepulauan Pasifik setelah kedatangan pertama bangsa Eropa pada abad ke-16 Masehi. Tanpa ada yang menyadari, di antara triliunan sel dalam tubuh para penjelajah Eropa itu terdapat ranjau-ranjau mikrospkopis yang meledakkan 90% populasi lokal.

Belum sempat membuat pengobatan efektif, umat manusia dikejutkan kembali pada abad-18 Masehi. Hampir setengah juta orang di Eropa dan begitu pula di beberapa negara di seluruh dunia setiap tahunnya meninggal karena cacar air (smallpox). Semakin meluasnya perdagangan global dan imperialisme kala itu, menyebabkan cacar air melanda masyarakat di seluruh dunia. Meski demikian, penyakit ini pula yang menciptakan sebuah penemuan yang secara tidak sengaja mengarah pada penciptaan vaksin pertama, sekaligus mengubah sejarah medis di masa depan.

Sebelum vaksinasi, metode pengobatan terhadap cacar air bervariasi. Mulai dari yang mistik hingga yang ajaib. Misalnya, menempatkan penderita di ruangan bersuhu panas, atau sesekali ruangan bersuhu dingin, merekomendasikan berdiam diri di dataran tinggi yang terpapar angin, meletakkan kalung salib di leher, dan lain-lain. Penyakit cacar air ini sebenarnya sudah mulai dikendalikan secara tradisional dengan inokulasi, yaitu: memindahkan nanah dari seseorang yang menderita cacar dan menggoreskannya ke kulit orang yang sehat dengan tujuan meningkatkan kekebalan.

Meski dengan inokulasi tingkat kematian akibat cacar dapat dikurangi, akan tetapi metode ini masih memiliki kekurangan. Beberapa orang tertular cacar dan semua yang diinokulasi menjadi pembawa penyakit, secara tidak sengaja menularkannya kepada orang yang mereka temui. Sekitar 2-3% orang meninggal setelah inokulasi. Kebanyakan anak-anak tidak sampai tumbuh dewasa dan orang dewasa juga hidup dalam ketakuta terus-menerus. Keadaan ini memerlukan solusi yang lebih baik.

Pada 1700-an, orang-orang di pedesaan Inggris memahami bahwa sekelompok orang tampaknya kebal terhadap cacar air. Mereka adalah para pemerah susu sapi. Akan tetapi, para pemerah itu terjangkit cacar sapi (cowpox), penyakit yang jauh lebih jinak, tapi ajaibnya tidak terjangkit cacar air (smallpox). Hal ini menginsipirasi Edward Jenner pada tahun 1796 untuk memanfaatkan spesimen penyakit cacar pada sapi untuk mencegah penyakit cacar air. Proses pemindahan sampel dari cacar sapi untuk membuat imunitas cacar air pada manusia ini disebut-sebut sebagai peristiwa vaksinasi pertama dalam sejarah. Karena itulah, secara bahasa, vaksin berasal dari bahasa Latin yaitu, vaccinia yang berarti cacar sapi.

Hampir seabad setelah Jenner mengembangkan tekniknya, pada tahun 1885, ahli biologi Prancis, Louis Pasteur, menyelamatkan nyawa seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun setelah dia digigit anjing rabies. Pasteur menyuntik bocah malang itu dengan bentuk virus rabies yang telah dilemahkan setiap hari selama 13 hari. Pada akhirnya anak laki-laki itu tidak pernah mengidap rabies dan pengobatannya digembar-gemborkan berhasil. Pasteur menciptakan terapinya dengan nama “vaksin rabies”. Penamaan ini memperluas arti vaksin melampaui asalnya.

Pada pertengahan abad ke-20, menurut Jeffrey Kluger, pembuatan dan pengembangan vaksin semakin canggih. Dunia kodekteran dapat memukul mundur berbagai virus dengan merekayasa bakteri yang mampu memproduksi pengobatan, membuat biofuel, dan membunuh parasit-parasit. Para ilmuwan menggunakan sedikit selubung virus dan bakteri untuk memicu respons imun. Protein yang diekstrak dari patogen dapat bekerja dengan cara yang sama, masing-masing membawa sidik jari kimiawi yang dengan sendirinya dapat mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali dan membunuh virus tempat asalnya. Kemudian kini terciptalah bom-bom vaksin baru seperti polio, campak, mumps, dan rubella.

Pada abad ke-21 saat Covid-19 menyerang umat manusia, para ilmuwan, dokter, dan perawat di seluruh dunia langsung mengumpulkan informasi dan bersama-sama berhasil memahami bagaimana dunia mikroorganisme ini bekerja, sehingga mereka tahu mekanisme di balik wabah dan cara melawannya. Pada abad ke-14 ketika kuman-kuman lincah memusnahkan jutaan manusia, orang Abad Pertengahan tidak pernah menemukan apa yang menyebabkan Maut Hitam.

Namun baru-baru ini, ketika genom menjadi mudah didekodekan, para peneliti semakin mahir mengembangkan vaksin yang mengandalkan ekstraksi RNA atau DNA dari patogen dan menyuntikkannya ke dalam tubuh. Di sana, potongan materi genetik menyebabkan sel menghasilkan protein yang tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi dapat membuat peka dan mendidik sistem kekebalan tubuh. Kurang dari 18 bulan sejak pertama kali muncul di Kota Wuhan, vaksin Covid-19 akhirnya berhasil diciptakan.

Peristiwa-peristiwa di atas telah menunjukkan bahwa vaksinasi telah berhasil memberantas wabah, memangkas angka kematian anak, dan mencegah cacat seumur hidup. Vaksin bisa dibilang sebagai inovasi paling menyelamatkan jiwa dalam sejarah pengobatan. Tidak heran bila sejarawan asal Israel Yuval Noah Harari mengatakan, “penemuan terbaik umat manusia adalah vaksin.”

Editor: Fauzan AS

Tags: covid-19headlineVaksinvirus
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Filantropi Progresif di Muhammadiyah

Next Post

Di Masa Pandemi, Semangat Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah Menguat

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Di Masa Pandemi, Semangat Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah Menguat

Di Masa Pandemi, Semangat Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah Menguat

Diaudit Secara Detail Oleh BPK RI, Penggunaan Dana BPKH Oleh Lazismu Terbukti Amanah

Diaudit Secara Detail Oleh BPK RI, Penggunaan Dana BPKH Oleh Lazismu Terbukti Amanah

Pelecehan Seksual Kerap Terjadi di Dunia Maya

Pelecehan Seksual Kerap Terjadi di Dunia Maya

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.