MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Menguji transparansi penggunaan dana hibah, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengunjungi Sekolah Dasar Unggulan ‘Aisyiyah (SDUA) Ngemplak, Sleman, dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (7/3).
Ditemani langsung Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief, perwakilan BPK RI dan BPKH meninjau langsung dua sekolah yang dibangun melalui dana wakaf BPKH.
Audit BPK dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya kerja sama BPKH dengan Lazismu Pusat. BPK juga mengonfirmasi jika dana yang disalurkan pada dua lembaga pendidikan Muhammadiyah itu telah dibelanjakan dan digunakan sesuai peruntukannya.
Sekretaris Tim Pengembangan Kampus Terpadu Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Ikhwan berterimakasih atas kepercayaan BPKH. Dirinya berharap, Lazismu terus menjalin kerjasama positif dengan BPKH.
Sementara itu PIC program kerja sama Lazismu dan BPKH untuk pembangunan SDUA Ngemplak Eny Muslichah Wijayanti mengungkapkan bahwa audit tersebut berjalan lancar dan baik.
“Semua bukti pembangunan dan data administrasi telah lengkap. Tidak ada masalah apapun. Audit dari BPK detail sekali,” kata Eny Muslichah Wijayanti.
BPKH dan Lazismu sejatinya telah menjalin kerjasama dalam berbagai program, tetapi BPK dan BPKH mengaudit secara acak dengan memilih pembangunan SDUA Ngemplak dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.